BAB 3 –NEVER ENDING BATTLE ROYAL
Aku
masih tidak mengerti dengan tempat ini, suasana yang hanya monochormo,
benda-benda yang hampir bergerak lambat, bahkan hampir tak bergerak, dan hal
yang aneh lainya.
“apa
maksudmu dengan dunia bawah detik??” tanyaku ke rian yang sedang mengambil bola
yang hampir mengenai kepalanya tadi.
“eh...dunia
bawah detik, atau kami menyebutnya seconder.....” balas rian
“seconder??”
“iya,
dari kata under dan second yang artinya dibawah detik, kita seperti bergerak
didunia yang sangat cepat, bahkan orang diluar sana tak bisa melihat gerakan
kita, bagaimana tidak 1 jam didunia ini sama dengan 1 detik didunia sana”
“he...hebat....”
“habat
apanya?? Ini tak lebih dari never ending battle royal...” hardiknya keras,
“battle
royal??”
“yups,
ini memang dunia yang aneh, dunia yang muncul secara tiba-tiba dua tahun yang
lalu, yang hanya bisa dirasakan oleh remaja berusia 17 hingga 24 tahun” jelas
rian pelan, wajahnya sedikit murung, bola yang tadi ia pegang ia letakkan
disebelahnya, ia duduk diatas rerumputan hijau lapangan sepak bola tersebut,
aku bergerak duduk disebelahnya meski aku masih agak risih dan aneh dengan
anak-anak kecil yang diam mematung yang berada diujung sana.
“ehm,
kalau tidak salah usiamu 18 tahun kan??, berarti kau sudah hampir 1 tahun
berada didunia ini”
“yah
begitulah, aku beruntung bisa bertahan lebih kurang selama 5 bulan terakhir
dari kematian....” jawabnya pelan namun kini dengan kalimat yang menggantung.
“apa
maksudmu dengan kematian???!!” tanyaku keras..
“coba
kau cek dihandphonemu, pesan yang kau terima ketika masuk usia 17 tahun pasti
bisa kau lihat sekarang....”
Aku
merogoh handphoneku, menghidupkannya dan muncul sesuatu yang mengejutkanku...
“ahh....malam
tadi berarti bukan mimpi....” aku terperangah, lingkaran merah bermotifkan
kaganga dan tulisan firdaus ditengahnya muncul menjadi wallpaper handphoneku,
aku mencoba melakukan apa yang diperintahkan rian, ternyata benar dua pesan
yang kuperiksa pagi tadi muncul lagi, pesan yang kukira hanya muncul didalam
mimpiku malam tadi.
“ini...??
list rangking???” gumamku
“iya,
itu list rangking, seseorang yang berada pada urutan paling bawah akan segera
menemui ajalnya pada hari judgement day...”
“judgement
day??” gumamku
“orang
dengan point terendah akan berada pada posisi tersebut....” sambungnya lagi..
“point
terendah??, paling bawah??ah.....” aku terkejut dengan gabungan logika ini, apa
mungkin kakak??, apakah dia gagal bertahan didunia ini??, ingin segera aku
bertanya tapi segera aku urungkan niatku tersebut
“singkatnya
ini adalah semacam permainan kematian tanpa henti dimana tempat orang saling
mengalahkan untuk bertahan hidup...”
“dunia
yang keji....” ujarku singkat badanku sedikit gemetar menerima kenyataan yang
mengerikan ini, ingin rasanya aku segera pergi namun tak mungkin..
“saat
ini sebenarnya kau tidak aman...... ada sekelompok orang yang mengincar orang
sepertimu...” tungkasnya tiba-tiba
“apa
maksudmu?? Apa salahku hingga diincar seperti itu”

“apa
maksudmu orang dengan jubah hitam bergaris putih yang berjalan dengan monster
tengkorak dibelakangnya...??” tanyaku penasaran sembari mengingat kejadian tadi
malam..
“bagaimana
kau bisa tau???” tanya rian dengan nada kaget
“aku
melihatnya tadi malam melibas seseorang yang ia sebut newborn....”
“dan
bagaimana kau bisa selamat??” tanya rian lagi
“seingatku
ada seorang wanita dengan panahnya menghantam dada dari monster tersebut, dan
seketika lelaki tersebut dan tengkoraknya hilang ditelan lingkaran putih yang
aneh”
“hmm....wanita??
panah???..jangan-jangan kau bertemu dengannya....!!!!” ujar rian kaget
“siapa....??!!!”
“silvia......dia
dulu adalah wakil ketua kelompok NewMoon, guild terkuat dikota kita....”
“guild
terkuat???” tanyaku penasaran, belum sempat aku melanjutkan pertanyaan, sesuatu
secara cepat datang menghampiri kami dari arah samping.
“kau
bersembunyi dibelakangku, perhatikan bagaimana kekuatan didunia ini bekerja...”
ujar rian dengan gaya yang cool, ia lepaskan ikat pinggang yang melingkar di
pinggang celana abu-abunya tersebut, serta melepas dua kancing atas kemeja
putih seragamnya, sementara itu sesosok hitam dengan cepat mengarah kearahnya.
“1212199705.......call.......TITANS!!!!!!!”
pekik rian sembari tangannya menekan tombol di handphone yang ia pegang di
tangan kanannya, suatu lingkaran merah seperti sebelumnya muncul dibawah kaki
rian, sesosok mahluk keluar dari dalamnya, seorang prajurit berbadan besar
dengan baju zirah berwarna putih kusam dan kepala dengan topi baja yang keras
berwarna senada, tangan kirinya memegang sebuah tameng besar yang menutupi
hampir seluruh tubuhnya.
“cetiiingggg......”
sebuah benturan keras terjadi antara tameng tadi dengan pedang besar dari
tengkorak yang muncul bersamaan dengan mahluk titan tadi. Lalu tengkorak dan
sesosok hitam yang mengarah kekami tadi mundur beberapa langkah, mereka adalah
kelompok pemburu newborn yang dibilang rian tadi, meski orangnya berbeda namun
seragam yang ia gunakan persis seperti yang aku lihat tadi malam.
“heh....rian
dari Alpha Neo NewMoon... kebetulan sekali aku bertemu dengan keroco sepertimu,
sekalian aku membalas kekalahan teman anggota kami para Newborn Hunter yang
dihabisi oleh gadis jalang ketuamu itu....” ketus lelaki berbaju hitam tersebut
“sial
kau...!! jangan bicara sembarangan tentang ketua kami.....bersiaplah untuk
kukirim keneraka hari ini....heaaahhh.....” teriak rian keras
“coba
saja kroco...heaahhh.......” balas lelaki tersebut
Sembari
keduanya bergerak saling mendekat dengan cepat keduanya juga menyebutkan
sesuatu yang hampir berbarengan
“ 0
0 0........” teriak keduanya
Pertarungan
dahsyat itu dimulai, aku hanya bisa terperangah melihatnya, titans milik rian
terus menahan gempuran sabetan pedang bertubi-tubi dari tengkorak kelompok NH
tadi, sebuah tameng yang luar biasa, mampu menahan gempuran tersebut, meski
terlihat terpojok aku masih bisa dengan jelas melihat senyum tersunging di
sudut bibirnya.
“erghhh.....sial
kau....!!!!” pekik lelaki berbaju hitam tadi dengan nada ekspresi, ia tak
menyangka tak mampu menembus tameng besar tersebut, berulang kali tangannya
menebas-nebas benda yang tak terlihat, dibelakangnya si tengkorak mengikuti
gerakkannya tanpa henti menebas tameng besar milik rian tanpa henti.
“eh....”
gumam lelaki tersebut sembari mundur beberapa langkah untuk mengambil
ancang-ancang serangan selanjutnya.
“ini
yang kutunggu..heeh...” ujar rian tiba-tiba ia segera meloncat keatas diikuti
bayangan titansnya lalu rian menggerakkan tangannya seperti melemparkan
sesuatu, titans mengikutinya dengan melemparkan tameng besar tadi kearah
tengkorak yang sedang dalam keadaan tidak siap.
“apaa....??!!!”
seru lelaki berjubah hitam tadi..
Tak
sempat ia mengakhiri kalimatnya, tameng tersebut sudah menghantam wajah dari si
tengkorak membuatnya tersungkur ketanah, lelaki berjubah tersebut juga
mengalami hal yang sama...
“arghh....”pekiknya...
Hee...hebat....sungguh
pertarungan yang hebat, aku tak menyangka rian yang urakan dan seenaknya
disekolah bisa bertarung begitu taktis didunia ini. Sungguh pemandangan yang
membuatku tercengang.
“heaaahh.......habislah
kau.......!!!” pekik rian sembari mengarahkan sebuah tendangan keras ke arah
lelaki berjubah tadi, sang lawan hanya bisa terpaku dan tak bisa berbuat
apa-apa lagi.
“erghhhh.......aahhh.....”
suara rintihan keras terdengar, namun bukan dari lelaki berjubah hitam tadi,
tapi dari rian, sebuah tebasan dengan gelombang api mengenai siku lelaki
berambut mohawk tersebut.
“eh....”
ujar rian dengan tubuh telah tersungkur ketanah, 4 lelaki berjubah hitam muncul
tiba-tiba dari dekat ujung lapangan tersebut, dengan motif baju yang sama
persis dengan lelaki yang bertarung dengan rian tadi, bayangan tengkorak yang
serupa berjalan dibelakangnya.
“eh...terima
kasih sudah datang...” ujar lelaki yang kalah dari rian tadi ke keempat
temannya,
“dasar
bodoh!!!, apa kau tidak tahu, yang kau lawan itu wakil ketua Alpha Neo NewMoon,
kau tak mungkin bisa mengalahkannya dengan sendiri” hardik salah satu dari
lelaki berjubah hitam tersebut.
“aku
kira ia kroco dari newmoon, tergetku sebenarnya hanya si newborn itu....”
ujarnya pelan sembari menunduk.
Disisi
lain, rian sudah bangkit dari jatuhnya, bersiap dengan titan dan tameng
besarnya.
“jadi.....kalian
mau keryokan???, akan kuladeni kalian semua...!” seru rian sembari mengambil
ancang-ancang bertahan dengan posisi tangan seperti memegang tameng, titans
mengikutinya dengan tameng besar ditangannya.
“maju
kalian........pecundang!!!!!” pekik rian lagi.
“sial
kau.......!!!!! ayo serang dia dari 4 penjuru arah.....!!!” perintah laki-laki
berjubah hitam yang marah tadi. Kelima anggota newborn hunter serentak bergerak
mengerubungi rian dan berlari cepat kearahnya, pedang besar mereka bersiap menghunus
lawan yang tengah terpojok tersebut.
“menghilang....!!!”
ujar salah satu dari lelaki berjubah hitam tadi,
“eh...awas...dia
diatas....!!” teriak yang laiinya
Rian
dengan cepatnya telah meloncat keatas mereka berlima, titans yang juga meloncat
bersamanya meletakkan tameng dibawah kakinya, dan bersiap untuk menimpa kelima
orang tersebut bersama dengan bayangan tengkorak mereka.
“rasakan
ini....haaaaaaaa......” pekik rian sembari dengan kecepatan menurun yang
meningkat.
“menghindar
semuanya.....!!!!” pekik salah seorang dari lelaki berjubah hitam tersebut..
Druaaakakkkkkkkkkkk.....
“ergh,,,,,......siaalllllllll.......”
jerit lelaki berjubah hitam yang dilawan rian diawal tadi, lingkaran putih
bermotif kagangan muncul diatasnya dan perlahan menghapus tengkorak dan lelaki
tersebut seperti yang terjadi malam sebelumnya pada kelompok yang sama.
Keempat
temannya hanya terperangah melihat kejadian tragis tersebut, salah satu dari
mereka tak sabarkan diri dan segera bergerak maju kearah rian.
“siallll
kau.......!!!!” pekiknya sembari menebaskan pedang panjangnya kearah rian,
sebuah gelombang api muncul setelahnya,
Dengan
entengnya rian menahan serangan tersebut dengan tameng besar titan, lalu ia
bergerak cepat kearah lawannya tadi dan mencengkram lehar lawannya tersebut.
titans dengan tangan kanannya juga ikut mencengkram leher tengkorak tadi,
perlahan ia mengangkatnya.
“habislah
kau......” ujar rian dingin dengan tatapan mata yang membunuh.
Tanpa
aku dan rian sadari tiga orang sisa anggota newborn hunter bergerak kearahku
dengan kecepatan tinggin.
“eh...apa.....!!!”
ujarku
“sial.......awas
yoga....!!” pekik rian
“mati
kau newborn....haaaahh.....” ujar mereka bersamaan dengan pedang yang telah
siap mengunus tubuh kecilku.
Ditengah
ketergemetaranku dan kepanikanku, tanpa kusadari secara refleks tanganku
menekan-nekan tombol yang ada dihandphoneku secara random.
“eh......call.....fidaus...”
tanpaku sadari mulutku melapalkan sesuatu dengan lirih.
Suatu
sinar muncul dari bawah kakiku, sebuah lingkaran merah bermotifkan. kagangan berputar perlahan, dan sesosok
menakutkan yang muncul dikamarku malam tadi keluar lagi sekarang perlahan demi
perlahan, dan ketika telah muncul seutuhnya tanpa terasa tubuhku ikut terbang bersamaan dengan dia yang
mengepakkan sayap untuk terbang keatas.
“apa
ini.....!!” ujarku histeris, kulihat kebawah, mereka yang akan menyerangku tadi
terkejut dan hanya bisa mendongkakkan kepala keatas, begitupun rian dan
lawannya yang terperangah melihat kejadian berusan.
Lalu
mahluk tersebut mendarat disalah satu sudut lapangan, dan dengan cepat tubuhku
bergerak sendiri meluncur kearah keempat lawanku tadi, satu kepakan sayap
firdaus membuat dalam sekajap kami tepat berada didekat mereka, aku tak
mengerti, tubuhku bergerak sendirinya dan dengan cepat tangan panjang firdaus
bergerak menembus kedua perut tengkorak tadi dengan kuku-kuku tajamnya.
“arghhh.........!!!”
pekik mereka berdua dan segera muncul lingkaran putih dan menghilang dari
hadapan kami.
“apa.....???!!,
bagaimana newborn ini bisa begitu kuat....sial....!!!” ujarnya lalu mencoba
melarikan diri dari hadapan kami, lagi-lagi tubuhku bergerak dengan sendirinya
mengikuti gerakan firdaus yang segera mengarah kepada mereka berdua, kaki
panjangnya menendang lawannya tersebut membuat tengkorak dan lelaki berjubah
hitam tadi tersungkur ketanah.
“bagaimana
ini, kita harus segera lari....” ujar salah satunya yang berjalan mendekati
yang tersungkur tadi.
“dia
iblis....!!! kekuatan dan kecepatannya mengerikan sekali..” ujar yang
tersungkur tersebut.
Tiba-tiba
tanganku mengikuti gerakan firdaus, tenganku mengadahkan kearah mereka berdua,
kelima jariku saling merenggang, dan di atasku, kulihat didepan telapak tangan
firdaus muncul bulatan cahaya merah yang saling berpijar keras, gelombang merah
dari bajunya seperti mengalir kearah tanganya tersebut, perlahan semakin
membesar, tiba-tiba handphoneku bergetar keras, segera kulihat dan ternyata
tombol 5 dihandphoneku bersinar merah menyala, tanpa pikir panjang segera
kutekan tombol tersebut dan...
Sssiiiiinnggggggggg....zhuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Bola
merah tadi berpijar keras dan meluncur kearah kedua anggota NH yang mau kabur
tersebut.
“arghhh.........”
pekik keduanya diringin dengan dentuman keras ketika bola merah tadi mengenai
mereka, sebuah kabut abu-abu pekat menyelimuti area tersebut, masih terlihat
meski samar-samar lingkaran putih menghiasi lenyapnya mereka.
Disisi
lain ternyata rian juga sudah menghabisi lawan yang ia cengkarm lehernya tadi,
ia lalu berjalan mendekatiku sembari perlahan bayangan titan mengilang diatas
diikuti dengan berputar perlahannya lingkaran merah dibawahnya yang perlahan
juga menghilang, tanpaku sadari firdaus juga telah hilang dari belakangku,
begitupun lingkaran merah yang menghiasi kakiku tadi.
“apa
itu tadi....., bagaimana kau bisa melakukannya...??” tanya rian
“entahlah,
aku juga kaget dan masih tak percaya, tubuhku bergerak sendiri” ujarku pelan
sembari duduk diatas rerumputan lapangan hijau tersebut.
“bagaimana
bisa begitu?? Mustinya para callers mengikuti gerakan kita, tapi kau malah
sebaliknya, sepertinya ia malah menguasaimu dalam beberapa kondisi” jelas rian
menganalisis.
“mungkin
saja, tapi sejujurnya itu membuatku tak nyaman...” ujarku lirih sembari menatap
layar handphoneku, kulihat namaku sudah naik beberapa rank dari sebelumnya, dan
point nol ku sudah menjadi 40 dalam waktu singkat ini.
“
meski begitu kau musti tetap menjalaninya...., ini seperti sudah menjadi takdir
kita untuk menghabisi masa remaja didunia yang kejam ini, atau malah dihabisi
didunia yang seperti ini” ujar rian sembari mendongkakkan kepala keatas.
Aku
mendongkakkan kepala keatas, melihat kearah langit yang hanya berwarna hitam
dan putih serta awan yang tak bergerak sama sekali.
“dunia
apa sebenarnya ini.....?? apa kakak juga mati didunia seperti ini....” gumamku
lirih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar