Latar
belakang langit yang begitu indah dengan lukisan orange bercampur warna kelabu
serta sang mentari yang akan segera sembunyi keperaduannya menjadi lukisan
indah yang menemani semiliri angin sore yang tertiup sepoi-sepoi menerpa wajah
seorang lelaki yang tengah duduk termenung disebuah teras masjid agung besar di
kota Bengkulu.
Reno
Hermansyah, itu nama yang tertera di tanda pengenal yang tergeletak
disampingnya, Reno membuka handphonenya, menekan beberapa tombol hingga masuk
ke aplikasi Opera yang akan segera membawanya kedalam dunia Maya, dunia
facebook yang sudah menjadi dunia kedua baginya, iseng sore itu ia membuka
facebook untuk menanti waktu sholat maghrib yang akan tiba sekitar 1 jam lagi.
layar biru putih dan penuh berbagai macam tulisan telah memenuhi setiap sudut
layar handphonenya, seperti biasa tak terlalu banyak notification yang muncul
diberandanya, sehingga ia iseng untuk mengecek sebuah profile facebook
seseorang yang pasti ia buka setiap ia main facebook semenjak satu tahun yang
lalu, perlahan ia mengetik sebuah nama di kota pencarian, dan setelah beberapa
saat muncul lah sebuah profil didepan layar handphone Reno
Sebuah
profile dengan nama Lisa Vinata lengkap dengan sebuah foto profile yang anggun
dengan kerudung berwarna biru laut, sebuah photo profile yang dulunya hanya
sendirian sekarang telah berdua dengan gambar sesosok lelaki, Reno hanya
tersenyum kecil melihat photo profile tersebut, tangannya mengerakkan cursor
kebawah dan melihat sebuah status hubungan, ia kembali tersenyum kecil, disana
tertulis Lisa Vinata berpacaran dengan Re.....
Melihat
nama tersebut membawanya jauh kemasa lalu, tepat ketika ia mulai kenal dengan
sosok anggun pemilik profile facebook ini.
******
Beberapa
berkas yang tersusun rapi tergeletak didepan Reno yang tengah menyandarkan
dirinya untuk sekedar melepas penat sehabis lembur pada sabtu sore ini, suasana
lenggang dan sepi membuatnya sedikit menghayal jauh, mengharapkan suatu saat
nanti, disore seperti ini ia dapat pergi jalan-jalan dengan seorang gadis yang
ia cinta, meski itu hanya sebuah khayalan karena Reno sendiri tak pernah berani
mendekati seorang gadispun, meski sebenarnya mungkin ada yang menyukainya,
namun karena sikap cueknya tersebutlah yang membuat sampai ia telah bekerja
sekarang tak pernah memiliki pacar sekalipun.
“heiii....melamun
aj...” tiba-tiba seorang lelaki mengejutkan Reno dari dunia khayalannya
“ahh...
ternyata kamu Sony” jawab Reno singkat membalas kejutan sony, teman satu
kantornya tersebut,
“engak
ngapel malam ini Ren, hehe??” sindir Sony, sebenarnya ia tahu Reno tak perna
pacaran
“hmm..
ngak ada tuh....”
“begini
aj, aku punya nomor cewek, kamu mau ngak??, dicoba dulu ntar kamu kenalan, sapa
tau bisa menjadi pacarmu” balas Sony tersenyum menyindir.
Reno
berpikir panjang, mungkin tak ada salahnya dicoba sapa tau beneran bisa kenalan
“hmm..
okelah...mana” tanya Reno sembari menyodorkan handphonenya
“ini,
nama mereka Vina, Lisa, Meysa, dan Meirisa.., tapi eittss tunggu dulu kita
berteran, kamu punya nomor cewe ngak??” sebenarnya itu maksud terselubung
dari Sony, menambah koleksi nomor cewe
dihandphonenya
“alaah...
kamukan udah punya istri kok masih minta nomor lagi??” tanya Reno menanggapi keinginannya,
meski sebenarnya Reno tahu Sony ini orangnya playboy cap kecap
“udahh...
aman itu, aku kan disini bujang lagi, hahahaha” balas Sony dengan enteng, ia bicara begitu
karena istrinya tinggal dipulau jawa, sedangkan ia sendirian disini.
Dasar
berengsenk, itulah yang ada dibenak Reno, namun ia tetap mengambil nomor yang
diberikan Sony kepadanya sembari memberikan sebuah nomor cewek yang dulu ngak
sengaja ia dapatkan dari facebook dan mungkin juga tidak aktif lagi. Keduanya
deal dan segera keluar dari kantor, dimana diluar hari telah mulai gelap dan
hujan rintik-rintik mulai turun menyelimuti malam minggu yang kelabu dikota
bengkulu.
Malam
itu juga Reno segera mencoba setiap nomor yang ia dapat dari sony tadi sore,
tak dihiraukannya cerita panjang lebar dari teman satu kontrakannya Adi yang
tengah fall in love dengan kakak tingkat dikampusnya itu, yang ada dibenak Reno
adalah untuk bisa mendapat sekedar teman smsan cewek malam itu,
“hai, med malemb?? Boleh kenalan??” begitu
isi sms yang Reno ketik, dan segera ia kirim ke empat nomor cewek yang ia dapat
tadi.
Detik
beganti menit, menit berganti jam dan telah lewat 1 jam lebih, belum ada sms
balasan yang masuk ke handphone Reno, karena bosan ia segera bangkit dan mau
ikut Adi yang sibuk main game sepak bola di laptopnya,
Tiinngg......suara
berulang kali mengema, Reno sadar itu nada pesan dari handphonenya, segera ia
berlari dan meninggalkan adi yang terbengong-bengong, segera ia buka, sebuah pesan balasan dari Lisa
“malemb juga, maaf bru balaz, boleh...
maaf ini siapa ya??” balas nomot tersebut, Reno meloncat girang,
tak disangkanya ada juga akhirnya yang membalas smsnya, segera ia balas sms
tersebut..
“ini Reno, anak bengkulu, kamu Lisa
bukan??” balas Reno, sembari nyengir kuda yang tersungging dibibirnya, Adi yang penasaran
bangkit meninggalkan permainannya
“apa
sih?, kayaknya seru banget Ren??”
Reno
menjelaskan panjang lebar, mengenai nomor yang ia dapat dan si Lisa membalas
sms tersebut, Adi hanya mengamini setiap perkataan Reno, malam itu Reno dan Lisa
tak henti hentinya saling balas membalas sms, seperti tak ada sekat, dan
keduanya sudah seperti sudah lama saling mengenal, dan Reno tanpa sadar bisa
ngobrol banyak malam itu, tak seperti biasanya, dan tak terasa sudah hampir
pukul 1 malam, dan keduanya saling berpamitan dalam sms tersebut.
Reno
begitu bahagia, dipeluknya handphone tersebut, tak pernah menyangka ia akan
begitu bahagia malam ini, tak menyangka ia ada seorang cewek yang membalas
smsnya begitu ramah meski mereka belum saling mengenal, dan tanpa Reno sadari
benih cinta mulai tumbuh terhadap gadis bernama Lisa ini.
Esoknya
dihari minggu Reno memilih untuk pergi kewarnet, ia mengecek secara langsung
facebook yang diberikan Lisa malam tadi, ketika ia log-in ada sebuah permintaan
pertemanan.
Sebuah
photo profile dengan gadis anggun berkerudung biru telah mengadd Reno duluan,
“hmm...
manis... ini kah Lisa??” gumam Reno
Ia
mengotak-atik profile Lisa, melihat seluruh informasi dari gadis ini, lengkap
dan mulai saat itu, Reno pun tak segan lagi saling berkomentar dan berkirim
pesan didunia Maya kepada gadis pujaannya ini, meski belum terikat oleh sebuah
hubungan dan belum pernah saling bertemu, Reno dan Lisa sudah begitu dekat, dan
saling terbuka satu sama lainnya, Reno bepikir inilah cinta pertamanya, dan
begitupun Lisa, berharap inilah penantian yang selama ini ia tunggu, lelaki
yang akan selalu berada disampingnya sampai kapanpun.
Suatu
hari pernah Reno mengirimkan sebuah pesan ke Lisa
Ini
hatiku, mau kamu beri nomor berapa dalam hati ini??
1 = aku
cinta padamu
2 =
aku benci kamu
3 =
aku dan kamu bagaikan saudara
4 =
aku iri padamu
5 =
aku sayang kamu
6 =
aku tak suka kamu
7 =
aku adalah teman terbaikmu
Namun ketika itu Lisa malah cuek dan mengalihkan
pembicaraan kesms yang lain, meski sebenarnya Lisa tau ia suka dengan Reno,
namun ia belum begitu siap menjalani LDR(long Distance Relationship) pada saat
itu.
3 bulan sudah Reno saling berbagi cerita
dengan Lisa, meski sampai sekarang keduanya belum saling bertemu, dan atas
saran Lisa pula Reno pagi hari itu berada disebuah kampus swasta yang berada di
bengkulu, ia akan segera mengambil kuliah sore sembari tetap bekerja
dikantornya sekarang,
Reno
berdiri didepan meja administarsi dan mengisi formulir pendaftaran masuk kuliah
disana, tanpa ia sadari ada seorang gadis manis berambut pendek yang juga
sedang melakukan hal yang sama disampingnya, selesai menulis keduanya saling
berhadapan, gadis itu tersenyum ke Reno, dan gadis itu memperkenalkan namanya
“nama
saya Maya...”
“ehhmm..
saya Reno..” jawab Reno gugup, hatinya berdegup kencang, apa ini sebenarnya
yang namanya jatuh cinta?? Sejenak ia lupa dengan Lisa yang selama ini
menemaninya dalam dunia Maya.
Keduanya
saling bercerita, lancar dan mengalir, ternyata keduanya satu jurusan dan
mereka berdua akhirnya saling bertukar nomor handphone.
Ditempat
lain dikampus tempat Lisa kuliah, ia sedang berjalan dengan terburu-buru menuju
kelasnya, dengan tumpukan buku yang dipegangnya, tanpa sengaja ia betabrakan
dengan seorang lelaki, hingga buku tersebut berserakan dilantai, lelaki
tersebut segera saja membantu membereskannya, keduanya saling berpandangan,
entah apa artinya, tapi keduanya tampak saling menyukai satu sama lain, namun
berbeda dengan lelaki tersebut, Lisa langsung menutup dan menampik rasa sukanya
tersebut ketika pikirannya melayang mengingat Reno, lelaki yang menemaninya
dalam sepi setiap harinya.
“terima
kasih...” ujar Lisa
“sama-sama,
oh ya kenalkan nama saya Rendra...” jawab lelaki tersebut dengan ramahnya
sembari memberikan senyuman yang begitu manis.
“hmm,
saya Lisa..” jawab Lisa singkat, keduanya berpisah hati keduanya sebenarnya
saling bergetar satu sama lain, namun lagi-lagi Lisa tetap berusaha
mempertahankan perasaannya kepada Reno,
Sampai
dikelas ia segera mengirimkan pesan ke Reno, namun tumben kali ini Reno begitu
lama membalasnya, dan juga tak mengangkat telpon darinya, Lisa gusar....
Kembali
ke Reno, karena sedang asik mengobrol tak dihiraukannya setiap pesan yang
berdering dari handphonenya, pikirannya hanya tertuju kepada gadis manis yang
berada didepannya saat ini.
Malam
itu malam yang begitu indah bagi Reno, bunga-bunga cinta bermekaran dihatinya,
ia tak mengirim sms ke Lisa malam ini, malah sibuk dan gencar memngirimi Maya
pesan berulang kali, meski tak begitu ditanggap oleh Maya, namun
balasan-balasan singkat itu begitu berarti bagi Reno.
Ketika
sedang asik smsan, sebuah sms masuk kedalam handphone Reno
“aku tak tahu entah mengapa, tapi aku
yakin ini yang ingin aku bilang padamu, aku bukanlah seorang punjangga yang
mampu bermain syair, dan bukanlah seorang manusia yang memiliki kata kata
romantis, namun aku ingin kau tahu, aku ingin menjadi nomor 1”
sebuah sms dari Lisa yang mengejutkan Reno, ia bimbang, disatu sisi ia suka Lisa,
namun perasaan cintanya begitu besar saat ini kepada si gadis berambut pendek
bernama Maya tersebut, di tengah kebimbangan dan tanpa keputusan yang matang ia
mengirim balasan ke Lisa, setelah mengingat lagi angka yang dahulu pernah ia
kirimkan ke Lisa
“maaf, aku belum bisa sekarang,
sebaiknya kita hanya menjadi nomor 7 untuk saat ini”
Lisa
tersentak, hatinya begitu perih menerima penolakan tersebut, dikamar kecilnya
ia menangis pilu, terisak dibalik bantal guling yang setia menemaninya malam
itu, tak menyangka ia akan mengalaminya, hatinya perih..
Tiba-tiba
handphonenya berdering lagi, Lisa berpikir itu adalah sms lain dari Reno, ia
segera mengambilnya, ternyata bukan, itu pesan dari nomor asing, sebuah sms
yang sedikit menenangkan hati Lisa saat itu, dan diujung sms, pemilik nomor
tersebut mengaku bernama Rendra..
“Rendra??,
apakah dia lelaki yang tadi siang??” pikir Lisa
Malam
itu juga, ia segera mengecek nama Rendra didalam facebook, ternyata ada banyak
dan salah satunya berteman dengan Reno, ternyata benar itu Rendra yang tadi
siang, tak sengaja ketika mengadd Rendra, Lisa melihat hal aneh di dinding Reno,
ia berkali kali mengirim wall ke seorang gadis cantik berambut pendek disana, yang
ternyata seorang gadis yang kuliah satu tempat dengan Reno sekarang, Lisa
sadar, ia kalah jauh dari gadis itu, perlahan ia mulai mundur dari mendapatkan
hati Reno, ketika itu juga segera ia mengirimkan sebuah tautan lagu ke wall Reno,
lagu chrisye yang dinyanyikan ulang d’masiv berjudul “pergilah kasih”.
Seperti
biasa, dikampus Reno, dan teman-teman barunya terus berusaha untuk mendekati Maya,
sembari se-sekali Reno membuka facebook, ia terkejut dengan sebuah tautan lagu
yang masuk kedindingnya, sebuah lagu yang dikirim oleh Lisa, tapi ia tak mengerti
apa maksud lagu tersebut sehingga hanya dilike nya saja tautan tersebut.
Meski
usaha Reno tetap sia sia, karena sepertinya Maya belum juga terlalu merespon
sikap dari Reno, namun meskipun begitu mereka tetap berteman dengan akrab,
Sore
itu selepas kuliah, Reno pulang kecurup, karena kuliah dan kerjanya tengah
libur dan ada reuni kecil kecilan yang dilakukan teman sekelasnya diwaktu sma
dahulu, dan juga sesuai rencana Lisa dan Reno dahulu akan bertemu beberapa hari
lagi.
Suasana
cukup ramai, beberapa teman SMA Reno saling mengobrol karena sudah lama tak
bertemu, Reno hanya duduk sendirian disebuah pojok ruang, bermain dengan
handphonenya, seperti biasa ia membuka facebook dan profile yang ia buka kalo
ngak Lisa ya Maya.
“ren....apa
kabar??” tiba-tiba Rendra, teman Reno mengejutkannya dari belakang
“oh,
Rendra, baik, kamu apa kabar??” balas Reno singkat
Keduanya
ngobrol panjang hingga tibalah Rendra masuk pertanyaan yang tak diduga oleh Reno
“kamu
kenal Lisa ya??, dia pacar kamu??” tanya Rendra
“eh...kamu
tau dari mana aku dekat dengan dia??, engak kami Cuma temanan..”jawab Reno
singkat sembari berlalu meninggalkan Rendra, dia sedikit terkejut dan bertanya-tanya
kenapa Rendra tau tentang Lisa, ada sedikit rasa geram dihatinya,
Hari
yang ditentukan tiba, akhirnya kedua insan yang telah berkenalan cukup lama ini
bertemu juga, disebuah kebun teh dengan hamparan yang begitu indah dan luasnya,
membentu horizon disetiap ujungnya, ditemani semilir angin sore hari yang
begitu dingin dan juga kabut tipis menyelimuti beberapa bagiannya.
Reno
berdiri tegak menatap seorang gadis yang tak ia sangka begitu anggun, bagitu
manis dengan sebuah kerudung birunya yang melambai lambai terbang ditiup angin
sore itu, ia tersenyum manis kepada Reno, ia sadar dan sangat menyesal telah
menolak wanita ini, namun dibenak Reno, mungkin ia masih punya kesempatan.
Keduanya
duduk disebuah bangku diatas sebuah bukit yang penuh dengan pohon-pohon teh
tersebut, sesekali ada beberapa ibu-ibu pemetik teh yang lewat, keduanya
mengobrol meski tak selepas dan tak sebebas ketika mereka ngobrol lewat dunia Maya,
hati Reno tenang, namun berbeda dengan Lisa, ia tak begitu merasa pertemuan ini
seistimewa yang dirasakan Reno, yang hanya ada dibenaknya sekarang mungkinlah
seorang lelaki yang beberapa hari lalu ia temui, Rendra....
Keduanya
berpisah, ketika sang mentari sudah hampir mau turun keperaduannya, Reno
mengantar Lisa ketempat temannya, tidak langsung kerumahnya, keduanya berpisah,
yah sebuah pertemuan pertama dan tak tahu apakah akan jadi pertemuan yang
terakhir kalinya dalam hidup mereka, yang jelas sekarang sudah berbalik, Reno
yang jatuh cinta berat, sedangkan Lisa tak ada perasaan lagi dengan Reno.
Meski
perasaan ke Lisa telah kembali menggebu gebu, Reno masih bimbang untuk
menjalani hubungan jarak jauh jika memang mereka jadian sehingga, fokusnya
tetap ke Maya saat ini.
Namun
alangkah terkejutnya Reno ketika ia baru sampai kekampusnya, Maya sedang
diantar oleh seorang lelaki menggunakan sebuah motor besar yang gagah, Reno
kalah telak, dan ketika Maya sudah berada didalam kelas
“diantar
siapa tadi may??” tanya Reno
“ehmm...itu
tadi???, dia hengki, cowo aku...??” jawab Maya singkat sembari mengambil tempat
duduk yang jauh dari Reno.
Hati
Reno terhenyak, tak adakah lagi, atau sudah terlambatkah dirinya, , dan dari
informasi yang ia korek dari teman Maya,
ternyata hengki dan Maya barusan jadian beberapa hari ini,
Malam
itu, Reno galau, hatinya kacau balau, ketika itu ia ingat dengan Lisa....
Segera
saja ia sambar handphonenya, dan diketiknya sebuah sms kenomor Lisa
“Lisa, aku sadar, setelah pertemuan kita
kemarin, aku sadar perasaanku yang sesungguhnya kepadamu, aku ingin aku dan
kamu menjadi yang nomor 1, aku cinta kamu Lisa...”
Dan
beberapa menit kemudia Lisa membalas sms tersebut
“maaf ren... seperti yang kau bilang
dahulu kita mungkin dan akan selamanya jadi yang nomor 7, maaf...aku sudah
anggap kamu sebagai teman terbaikku, tapi tidak sebagai kekasih, maafkan
aku...”
Dan
apa yang dialami Lisa beberapa bulan yang lalu akhirnya dirasakan juga oleh Reno,
ia merasakan pedihnya ditolak oleh seseorang, malam itu ia tak bisa tidur,
hatinya kacau, ia tak tahu harus kemana,
Dan
beberapa hari kemudian kondisi diperparah oleh kacaunya pekerjaan dan kuliahnya
yang berantakan, ia juga bermusuhan dengan sony sekarang dikarenakan sony yang
sedang ribut dengan istrinya menganggap Renolah yang membocorkan rahasia
selingkuhannya tersebut.
Ditengah
kalut, Reno masih juga sempat membuka facebook, hatinya terhenyak kini photoprofile
Lisa sudah berganti, disampingnya ada seseorang lelaki yang ia kenal, ya Rendra....
Dan
hubungan di statusnya pun berubah Lisa vinata berpacaran dengan Rendra
syahputra , Reno terdiam tak disangkanya semuanya akan menjadi seperti
ini, dibukanya kembali dindingnya sendiri, ia lihat kembali tautan yang
dikirimkan Lisa, kini ia sadar apa maksud dari lagu tersebut, ia sadar betapa
ia begitu jahat kepada Lisa pada waktu itu, bait demi bait lagu tersebut ia
dengar, dan sadarlah pula Reno bahwa setiap bait demi bait lagu tersebut
mewakili perasaan Lisa pada saat itu.
Ditengah
kegalauan tersebut, sebuah fp menarik muncul diberanda, dengan nama strawberry,
Reno yang tengah hancur tersebut mencoba mencari pencerahan dari fp tersebut,
sebuah fp yang banyak mengulas berbagai cerita dan kegiatan islami, dan dari
sana ia sadar, bahwasanya hubungan pacaran itu hanya akan merusak hati saja,
Semakin
lama Reno semakin tertarik dengan fp tersebut, diapun juga bergabung dengan
berbagai grup lain yang mengulas cinta yang sesuai syariat islam, tak hanya
disitu semangatnya untuk lebih mendalami islampun lebih menggebu gebu kini,
tawaran temannya untuk dicarikan pacar ditolaknya mentah-mentah, dan kini ia
lebih sering sholat dimasjid dan berbagai kegiatan islami positif lainya, dan
itu juga didukung dengan kondisi adi yang tak jauh berbeda dengan Reno, setelah
beberapa banyak pengorbanan dan usaha yang ia lakukan kepada ayuk tingkatnya
ternyata berbalas pahit, si ayuk tingkat tersebut malah berpacaran dengan orang
lain, dan oleh karena itu Reno dan adipun sepakat untuk lebih menyerahkan jodoh
kepada yang maha kuasa, sembari terus berusaha untuk berikhtiar dan memperbaiki
diri, termasuk yang ia lakukan sore itu,
kebiasaan baru Reno yang sering sholat kemasjid agung dikotanya.
“allahuakbar...allahuakbar.....”
sebuah adzan maghrib mengumandang kencang membelah angkasa, menyadarkan Reno
dari lamunan panjang tentang masa lalunya tersebut, ditutupnya handphone dan
segera ia ambil wudhu lagi, ia sholat berjemaah dengan beberapa orang laiinya
disana, setelah berdoa ia pun keluar dan akan segera pulang kerumah..
“aduuh...”
tiba tiba suara muncul disebelahnya, seorang gadis yang berkerudung panjang,
lengkap dengan baju terusannya yang menutup setiap senti dari auratnya terjatuh
ditangga, buku buku dan makalah yang ia pegang berserakan ditangga masjid, Reno
yang melihat hal tersebut segera membantunya, dipunggutnya buku buku tersebut,
sekilas ia sempat melihat nama gadis itu.
“syukron...”
jawab gadis itu pelan sembari langsung segera kearah motor mionya yang tengah
terparkir di lapangan
“afwan...
“ jawab Reno singkat, ia tersenyum lepas....hatinya merkah, meski ia sadar ia
tak boleh menjatuhkan perasaan itu kepada seseorang yang belum halal baginya..
“meyda....”
gumam Reno pelan.....sembari masih tersenyum dan membayangkan gadis tadi
“astaghfirullah...”
lafas Reno, ia tersadar dan segera mengambil motor bebeknya yang terpakir di
lapangan dan segera pulang kerkontrakannya,
Angin
malam itu menerpa setiap senti wajah Reno yang penuh dengan keringat,
menyelusup kedalam relung hati Reno, sebuah hati yang telah sembuh dari luka
lama yang tak akan ia ulangi lagi dimasa yang akan datang, sebuah hati yang
hanya akan ia berikan kepada seorang gadis, gadis yang kelak akan benar-benar
telah halal baginya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar