Tulisan Populer

Bahasa

English German Dutch Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 23 September 2012

Catatan Handphone Si Tegar (Bagian 1)

Sore itu, tegar terburu buru mengendarai sepeda motor bebeknya dari kampusnya menuju kantor percetakan tempat ia bekerja, dengan kecepatan 100 km/jam, dia meliuk liuk melewati berbagai kendaraan lain yang juga melaju kencang di jalanan kota tersebut,
‘gawat, aku bisa dimarahi bos kalo terlambat lagi ke kantor hari ini’, gumam tegar sembari terus memacu sepeda motornya semakin kencang,
Satu, dua, tiga motor dan mobil berhasil dilewatinya di jalan yang cukup sempit itu, lalu tegar berinisiatif mengambil jalur kanan untuk menyalip beberapa kendaraan lagi tapi…..
DRUAAAAKKKKKK………
Tiba tiba sebuah mobil sedan berbelok arah dari sisi lain dari jalan dua jalur tersebut, karena kecepatan yang tinggi, tegar tak dapat mengelak lagi dan akhirnya menabrak mobil sedan tersebut, tubuhnya terpelanting dari motor tersebut dan jatuh tersungkur di jalan raya tersebut…
Suasana sejenak hening, beberapa motor dan mobil yang melintas berhenti untuk melihat apa yang terjadi, beberapa orang langsung berinisiatif mengangkat tegar ke pinggir jalanan, dan beberapa lagi langsung mengotong motornya ke pinggir jalanan, dan ketika beberapa orang ingin meminta pertanggung jawaban dari penggendara mobil tersebut, tiba tiba mobil sedan tersebut langsung tancap gas dan kabur meninggalkan tampat kejadian..
“woiii….. kurang ajar…”, “ hei tanggung jawab”, “jangan lari…” beberapa orang menggupat pengendara tersebut, beberapa dari mereka ada yang mencoba mengejar…
******
Di pinggir jalan, tegar sudah tak sadarkan diri, darah mengucur deras dari kepalanya, badannya terkulai lemas tak berdaya,
dan merekapun membawa tegar ke rumah sakit ternama dikota tersebut,  dengan menggunakan sebuah mobil, merekapun meluncur membawa tegar,
******
sesampainya dirumah sakit, pihak rumah sakit langsung membantu dengan membawakan kasur roda, dan memindahkan tubuh tegar keatasnya, para perawat segera mendorongnya kearah instalasi gawat darurat, dan beberapa dari mereka yang menolong tegar tadi ikut menuju IGD,
  disisi lain dari rumah sakit tersebut, arni dan sari sedang berjalan berdua dari ruang adminsitrasi rumah sakit menuju kearah luar rumah sakit, dan di tengah perjalanan mereka berpapasan dengan para perawat yang sedang membawa tegar ke IGD, arni dan sari pun tak melihat tegar yang merupakan teman sekampusnya karena mereka terlalu asik mengobrol.
Namun, ketika tepat mereka bersebelahan, handphone tegar jatuh dari kantong celananya, karena panik, perawat dan beberapa orang yang menolong tegar tak memperhatikannya, namun sari melihat handphone tersebut jatuh dan langsung memungutnya, wanita berambut pendek ini penasaran, dan menyusun kembali handphone yang tercerai berai tersebut, lalu ia menghidupkan powernya, dan berpikir akan mengembalikan setelah kembali dari kantin kelak..
Masih sambil bercanda tawa sari dan arni berjalan menuju kearah kantin untuk makan sore itu, mereka berduapun memesan 2 piring mie ayam, sembari menunggu makanan, sari melihat wallpaper dan handphone tersebut dia sedikit terkejut karena tertulis dalam bahasa korea, saranghae sari…
Lalu ia menanyakan ke arni “ eh ar, ini handphone siapa ya??, kok ada nama akunya di wallpaper”, “hem.. mungkin kebetulan sama aja sama yang punya handphone sar..” kata arni tak terlalu menggubris karena sedang asik mengupdate statusnya di facebook
Karena penasaran, ia memeriksa handphone tersebut, dan ia membuk a kontak, dan pesan,
“inikan pesan saya ketegar 2 hari yang lalu??, apakah mungkin ini handphone dia ya?? Kok bisa ada dsini?”, belum terpikir oleh sari bahwa yang dibawa orang ke IGD tadi adalah tegar, dan  ketika sedang sibuk mengotak atik handphone tersebut, ada sebuah folder catatan yang menarik sari untuk membukanya, disana tertulis..
MY FIRST LOVE JOURNAL…
“ hoho, gimana ya kisah cintanya si tegar??” gumam sari penasaran sambil tertawa geli..
Lalu ia membuka dari bawah, karena ingin membaca catatan handphone tersebut dari awal…
Lalu tanpa mengubris makanan yang telah terhidang didepannya dan ajakan arni untuk makan sari mulai membaca catatan handphone tersebut.
******
~7 Oktober 2011~
Hari ini merupakan minggu keduaku berada dikampus ini, aku berkenalan dengan beberapa orang, sejauh ini tak banyak yang bisa kuajak ngobrol, siang ini ada matakuliah matematika dasar, ketika ku masuk ruangan, beberapa teman yang kukenal sudah berada didalam, sialnya tak ada kursi yang tersisa didekat mereka, sehingga terpaksa kududuk di baris kedua di sebelah seorang cewek yang nga begitu kukenal, tak kusangka hari itu menjadi hari yang sangat indah bagiku, aku bertemu dengan seorang wanita yang mengakui keberadaanku, ia mengajakku ngobrol, berdiskusi tentang pelajaran tersebut dan bercanda denganku, dan semuanya ia yang memulai. Suatu hal yang baru kali ini aku dapatkan apalagi dari orang yang bahkan belum kukenal dekat sama sekali.
Sari mengernyitkan keningnya, mencoba mengingat apa yang ia lakukan pada hari tersebut, dan ia tak bisa mengingatnya, “kira kira siapa y nih cewek”, gumam sari sembari menyendok mie ayam yang terhidang didepannya, setelah itu sari melanjutkan membaca catatan tersebut


didorong rasa penasarannya, sari terus membaca catatan handphonenya tegar, 

Sebenarnya kami pada waktu itu ada pekerjaan rumah, aku bingung pada saat itu, karena bukannya ngak mau mengerjakan atau ngak mengerti, tapi aku terlalu sibuk dengan deadline tempat kerjaku seminggu ini, dan sialnya lagi aku diminta dosen untuk mengerjakannya didepan, tanpa persiapan aku pun sebenarnya panik, namun dia menjelaskan cara mengerjakannya kepadaku dan menunjukkan pekerjaan rumahnya, sehingga aku bisa mengerjakan tugas didepan dengan benar, dan setelah itu suatu hal yang ngak bisa kulupakan, dia menggodaku dan berkata “mangkanya kalo ada pr itu dikerjain”, dan hari ini kuharap bisa terus dekat dengannya…
“duh, waktu hari itu aku masuk apa sih???, kok bisa lupa gini y??”, ujar sari pelan yang didengar oleh arni, “ kamu ngomong apa sih sar??, kayaknya asik banget sama tuh hape??” komentar arni singkat sembari menyeruput es jeruk favoritnya, “oh enggak ar, eh kamu ingat ngak waktu hari minggu kedua kita belajar matematika dasar?? Aku waktu itu duduk dimana y??
“hemm… udah lama sih, kalo ngak salah ya biasanya kamukan dari dulu duduk disebelahku??, eh emangnya kenapa tiba tiba tanya begitu??” tanya arni penasaran
“ehm… engak kok” jawab sari singkat, lalu ia menutup catatan pertama tersebut dan kembali makan mie ayam yang telah dipesannya, dan meminum air putih yang telah ia tuangkan sebelumnya. Setelah itu ia kembali membuka handphone tegar dan membaca catatan selanjutnya.
*****
~15 Oktober 2011~
Hari ini adalah minggu ketiga ku di kampus ini, pelajaran fisika dimulai dengan cukup menyenangkan hari itu, namun diakhir dengan hal yang menyebalkan bagi ku, yap kerja kelompok, kami diminta untuk membentuk kelompok dengan anggota 5 orang perkelompok, aku berjalan kearah untuk sekedar menikmati udara sore hari itu, teman teman yang lain pada sibuk ngobrol dan mulai membentuk kelompok, ketika ku mau melangkah menuju rombongan irman, leo dan bang tona tiba tiba arni mengajakku masuk kelompoknya yang anggotanya cewek semua dan salah satunya sari…
“sari??, sayakah??” pikir sari mencoba mengingat kejadian pada saat hari pembentukan kelompok pelajaran fisika pada hari tersebut, perlah namun pasti sari berhasil menyusun kepingan ingatan pada hari itu…
~~~~~~~~~~~~
“eh tegar, kamu belum ada kelompokkan??, masuk kelompok kami aj ya?? Tanya arni ke tegar di dekat pintu masuk ruang kelas tersebut
“hemm.. iya sih tapi…?? Belum selesai tegar menjawab pertanyaan tersebut, arni langsung menyelahnya “jawab aj cepet, iya atau ngak??, mau y, mau ya” pinta arni dengan sedikit mendesak
“hemm, okelah..” jawab tegar sedikit terpaksa, “nah gitu donk, siiip…, sar tulis namanya sitegar di kelompok kita” pinta arni ke sari yang sedang duduk “ owh iya baiklah, eh tegar nama lengkapmu dan npm mu berapa??” tanya sari ke tegar dengan ramahnya“ tegar putra ramadahan, npm C1C009073 “ jawab tegar singkat, “sipp, jadi kelompok kita, arni, sari, vita, arimi dan tegar, udah paskan saya kasih ke satria yah” ujar sari dan segera memberi ke satria yang merupakan komti di kelas tersebut, “wah kok cewek semua?? Enggak jadi ah..” selah tegar keberatan karena ternyata anggota kelompoknya pada cewek semua, “ udah ngak apa apa kok, hoho” jawab sari singkat……
~~~~~~~
“hemm, oh iya yah, hari itu kami mengajak tegar masuk kelompok kami, tapi itu sih akal akalannya arni yang tau si tegar jago fisika, jadi kami bisa santai, tapi kok dia juga tulis disini y??, apa si tegar suka sama arni??,” gumam sari lagi dan penasaran sebenarnya siapakah cewek yang disukai oleh si tegar.
“eh, sar sar, si irman komen distatus ku loh, nih coba lihat” kejut arni ke sari yang sedang asik membaca catatan di handphonenya tegar
“emang kamu buat status ap??”
“ngak aku kan dulu sempat uplod foto kita berempat, dan si irman komen , cantik katanya, ehmmmm… mudah mudahany itu aku ya, hehe”
“yah, itu sih biasa, emangnya kamu masih berharap sama si irman, gimana si agung??, diakan udah suka banget sama kamu”,
“ntah gimana ya, tapi aku dari dulu suka sama si irman, tapi dianya udah punya cewek sih, hemm si agung sih, kami Cuma maen maen kok, ngak serius pacarannya”
“kok bisa gitu sih, ikatan itu musti dihargai, mustinya kamu kalo ngak suka bilang aj dari dulu ke agung, jangan buat dia menggantung gitu”
“akunya sih udah enek sama siagung, tapi dianya maksa terus, eh kamu tuh baru pacaran, gimana bisa jadian kemaren??haha”
  “hem, aku juga masih nga gitu ngerti, yah sekarang si nikmati aj pacaran sama si betran, tapi ngak tau gimana kedepannya, aku juga masih bingung dengan perasaanku”

Asik ngobrol tanpa terasa keduanya telah menghabiskan makanan dan minuman yang mereka pesan sebelumnya dan bergerak kembali ke kantor administarsi rumah sakit untuk kembali kerja. Sari tetap membawa handphone tegar, dan menyimpannya di tas sandangnya..
Disisi lain rumah sakit, tegar terlihat masih koma, pendarahan baru dapat dihentikan oleh tim dokter setelah beberapa jam operasi, diluar IGD beberapa orang yang membantu tegar mencoba menghubungi kantor tempat tegar bekerja, mereka mendapatkan nomor tersebut dari tanda pengenal yang mereka temukan di dompet tegar.

Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar