“ham… maaf kan.. aku…,
aku tidak bisa….” Seorang gadis berambut sebahu tersebut berujar pelan di
hadapan ilham, pemuda berambut bela tepi, berkacama minus tersebut.
“kenapa…??” balas ilham
ke sari, sang gadis berambut sebahu tersebut…
“a…a….aku masih
mencintainya, maafkan aku ilham…” ujar gadis tersebut lirih sembari menutup
mukanya dengan perasaan yang begitu bersalah, ia seperti tak tega mengatakan
hal tersebut ke ilham, namun ia juga tak bisa menahan untuk memendamnya lebih
lama.
“kenapa….??” Kata kata
itu terucap kembali dari mulut ilham, perih hatinya ketika mendengar hal
tersebut, seluruh saraf ditubuhnya terasa mau lepas.. ia masih tak percaya apa
yang ia dengar sehingga ia tak mampu berkata – kata lagi..
“bayangannya masih
menghantuiku,…. Ia memohon untuk kembali.. maafkan aku, ia sudah begitu lama di
hatiku, susah rasanya …. Maafkan aku” Suara sari semakin pelan,…
“jika kau ingin marah,
jika kau ingin menghujatku, jika kau ingin memakiku, lakukanlah… aku memang
bersalah….” Lanjut sari lagi..
“ta..tapi…tapi kenapa…,
kau sudah janji kan….” Jawab ilham lirih…
“kau sudah berkata iya
kan….???” Jawab ilham lagi, masih dengan rasa tidak percaya
“iya….. kata – kata
yang telah bertahun – tahun aku tunggu terucap darimu, sesuatu yang sudah lama
aku tunggu,,,…” ujar ilham dengan nada semakin tak berdaya..
“hee… padahal baru
beberapa hari… bahkan aku merasa belum memilikmu…, “ ujar ilham dengan
tersenyum getir, tanganny gemter, hatinya meletup – letup, ia masih tak percaya
“maafkan aku….aku
memang bodoh, maaf…” ujar sari pelan
“hehe.. kenapa ia harus
kembali…., dan begitu mudahnya merebut kau kembali dariku setelah semua yang ia
lakukan….” Sambung ilham masih dengan tertawa getir..
“maafkan aku..
maaf..” ujar sari mengulangi perkatannya
lagi.
“iya…. Aku sadar… aku
sadar… ia tampan, kaya, gaul, keren… hemm sedangkan aku, hanya mahasiswa
sederhana yang jauh dari rupawan….aku sadar…” tiba – tiba ilham berujar lirih,
kapalanya mengada keatas..
Meski hatinya mendidih…
tampaknya ilham mencoba untuk menerima ini dengan pelan dan ikhlas, bukan sifat
ilham yang akan marah dan membentak lawan jenisnya, sehingga ia memilih untuk
bersabar..
“sari…..” ujar ilham
mantap.. kini ilham sepenuhnya bisa mengendalikan dirinya
“maaf….” Ujar sari
lagi, ia tak tau harus berkata apa sehingga ia hanya bisa berkata itu dan
menundukan kepalanya untuk menutupi rasa bersalahnya.
“sari tatap wajah
saya….”
“aku tidak bisa…”
“sari….!!!, tolonglah
kali ini saja, ini yang terkahir….!!” Ujar ilham keras mengagetkan sari dan
orang – orang di restoran cepat saji dibengkulu tersebut.
Mau tak mau sari
menolehkan wajahnya ke ilham, takut ia sebenranya, namun sekuat tenaga ia
paksakan, ia lihat mata ilham yang sendu dibalik kacamata minusnya yang sedikit
melorot karena licin oleh keringat dan mungkin air mata, tak sanggup ia
melihatnya..
“sari… aku ikhlas… aku
cinta kamu, aku merasa beruntung kau mengatakannya sekarang, sehingga aku tak
perlu sakit hati melihat mu sedih ketika harus terpaksa bersamaku, cinta… iya
cinta sari… cinta itu tidak ada karena keterpaksaan”
“aku mencintaimu, kau
mencintainya, ia mencintaimu…. Aku mengerti, aku benar2 mengerti perasaanmu,…”
sambung ilham dengan tegar
“alasan kita berada disini,
makan berdua disini direstoran cepat saji dibengkulu ini, bertemu disini,
tentulah alasannya karena cinta, meski dengan dimensi yang berbeda… kau
mencintainya sehingga kau harus mengatakan ini, aku mencintaimu oleh karenanya
aku berada disini untuk bersamamu…. Ia memohon kepadamu, juga karena ia begitu
mencintaimu….”
“aku sadar… maafkan aku
telah hadir, meski ketika waktu itu hatimu kukira kosong, ternyata masih
rongganya dipenuhi olehnya… manusia mungkin tempatnya ikhlaf, namun manusia
juga tempatnya ladang maaf, kau memaafkannya karena telah mengkhiantimu dahulu,
dan kini aku memaafkanmu karena lebih memilihnya…”
“ilham…hikss…..ma…maafkan
…. Aku…” tiba – tiba tangis sari terpecah,.
“sudah…. Kau tambah
jelek ketika menangis, aku benci itu…” ujar ilham sembari memberikan tisu ke
sari..
“usap matamu nona, hari
sudah malam, orangtuamu nanti khawatir, restoran ini juga mau tutup, ayo
pulang…hee, pulang yukk…” ujar ilham tersenyum meski hatinya tetap pilu, ia
mencoba menahan dan mengunci rapat rasa sakit itu.
“ilham……” ujar sari
pelan..
Keduanya berjalan
keluar restoran, sari menuju motornya, begitupun ilham, segera menstarter motor
bebeknya..
Sari tetap terpaku di
motor tersebut, ketika ilham melewatinya sembari tersenyum sendu dan
mengucapkan salam…
“maafkan aku ilham…”
ujar sari lirih..
Ilham berjalan pelan
sekali dengan motor bebek bututnya, ia buka lebar –lebar kaca helmnya,
membiarkan angin malam untuk mengunci erat air matanya yang ingin tumpah deras…
“kenapa……..” gumam
ilham pelan
***
“ada saja hal didunia
ini yang tercipta bukan untukmu…. Sadar ham…” ujar kak samil pagi itu di kostan
mereka berdua, setelah dengan santai mendengar keluh kesah adik kelasnya ini
sembari asik mengetik skripsinya sendiri.
“aku tau itu kak… tapi
kenapa harus seperti ini, harus ketika aku sudah merasa memilikinya, ketika
semuanya sudah terasa begitu indah….” Keluh ilham lagi,
“sudahlah…. Kau jangan
bodoh ham, kau masih semester 5, masih banyak yang harus kau kejar… kuliah,
organisasi, mencoba mencari penghasilan sendiri, sibukkan dirimu dengan itu…..”
nasihat kak samil..
“cinta akan datang
tepat ketika kita memang benar membutuhkannya, sekarang tuhan menganggap ada
hal yang lebih penting yang harus kau pikirkan, sehingga ia menghalangimu untuk
merasakan cinta semu itu,..”
“ingatlah…. Ada gadis
yang jauh lebih baik yang tengah menunggu kau hampiri, percayalah..”
“baiklah kak…” ujar
samil pelan, perlahan ia mulai sadar akan nasehat yang diberikan kak samil.
“owh..iy… bagaimana
dengan lomba animasi yang akan kau ikuti itu, sudah selesai belum…??” tanya kak
sambil tiba – tiba… mengagetkan ilham dari lamunan panjangnya.
“astaga, deadline
tinggal 1 hari lagi….!!!” Seru ilham, sembari bergegas keluar dari kamar kost
kak samil…
“mau kemana kau,.,,??”
teriak kak samil..
“kekampus kak, aku
harus mendownload formulir pendaftaran lomba animasi itu… aku benar – benar
lupa karena masalah ini, padahal animasi ku sudah tahap finishing…” teriak
ilham sembari berlari menuju kampus tanpa mandi terlebih dahulu…
“ahaha… dasar anak
muda… “ gumam kak sambil, menyadari bahwa tak terasa ia juga sudah tak muda
lagi namun belum juga menyelsaikan skripsi..
Tempat kost ilham
berada di daerah kelurahan sukamerindu yang lumayan jauh dari kampusnya
universitas bengkulu, dengan motor bebek merah kebangganannya ia segera tancap
gas menuju kampus, hari ini memang ada perkuliahan namun nanti siang baru
dimulai.
Lab komputer fakultas
ekonomi yang segera ia tuju tampaknya sudah buka, ilham memang mahasiswa
jurusan akuntansi di fakultas ekonomi di universitas bengkulu ini, itulah
mengapa ia tampak lebih akrab dengan lab ini dari lab komputer lain di
universitas bengkulu.
“wehhh…. Pagi – pagi
udah datang aj kamu ham, dah mandi belum….??” Seru welly mahasiswa semester
akhir di fakultas ekonomi ini yang bertugas menjaga lab komputer.
“belumm bang… ntar aja
ini ada yang lebih penting…” jawab ilham sekenannya ke kakak tingkatnya itu
sembari segera menghidupkan salah satu komputer di lab tersebut.
Ia segera membuka website
tempat pendaftaran lomba tersebut, tangannya juga sigap memasang flashdisk yang
ia bawa dari rumah, untuk segera menguplod ke website yang ia tuju.
PENDAFTARAN TELAH
BERAKHIR PADA PUKUL 00.00 MALAM INI,
Tulisan besar tersebut
terpampang jelas di layar monitor dihadapan ilham, ia seakan tak percaya, satu
lagi kesialan yang harus ia rasakan…
“arggghhhhhhhhhhhhhh………………siiaallll…”
teriak ilham keras…
“woi napa tuh …..” seru
bang welly kaget mendengar teriakan ilham…
“ahhh…. Siall…. Udah
telat bang…” jawab ilham pelan..
“itulah mangkanya sibuk
lagi kamu sama cewe,,, udah orang bilang dari kemaren – kemaren.” Ujar bang
welly mengejek ilham..
“kamu itu udah orang
bilang deadline – deadline tapi kamu sibuk malah cari hadiah untuk ulang tahun
cewe itu…” lanjut bang welly
“yah.. gimana bang….
Aku merasa harus melakukannya..” sesal ilham
“jadi… gimana??
Setidaknya meski lomba mu gagal, kamu masih ada si sari yang jadi
penghiburmukan, sekarang dia sudah jadi kekasihmu??” ujar bang welly
“dia dah balikan sama
mantannya lagi bang….” Ujar ilham lirih,…
“Whahahahahaha, udah
jatuh tertimpa tangga pula….” Ejek bang welly, bang welly memang terkenal
ceplas ceplosnya, sehingga seperti ia tak mengerti perasaan, meski sebenarnya
tak 100 persen seperti itu.
“asem lu bang…. Hibur
saya keg…” ujar ilham sewot
“ahahaha… udah… sabar..
sabar… aku dulu juga dah sering keg gitu, dan sekarang kamu lihat sendirikan,
welcome back to jojoba masbroo, whahahaha, jomblo jomblo bahagia,….” Seru bang
welly yang merupakan salah satu mahasiswa jomblo abadi dikampus mereka..
“yaelahh…. Pantesan
senang, dasar….” Balas ilham
“udah… ane saran tuh
animasi yang kamu buat, dah share aj di facebook, di youtube keg, di manalah
yang gratis, sapa tau ada produser hebat yang tertarik dengan animasimu, atoo..
kamu malah bisa terkenal seperti norman kamaru kalo posting di youtube,
whahahahaha” canda bang welly,
meski terlihat bergurau,
candaan tersebut ada benarnnya juga pikir ilham, segera ia upload video animasi
buatannya ke youtube… siapa tau memang beneran terkenal, khayal ilham..
****
Dua hari telah berlalu
setelah peristiwa naas beruntun yang di alami ilham, ia sudah agak lupa dengan
peristiwa itu, beberapa tugas dikampusnya dan kegiatan di organisasi membuatnya
tak terlalu memikirkannya lagi..
Sembari tidur – tiduran
di kostnya, ia lihat keluar bulan purnama tengah bersinar begitu terangnya,
sempat ia bergumam, adakah sosok gadis disana yang akan jadi teman sejatinya
yang juga melakukan hal yang sama.
Entah angin apa yang
membuat ilham untuk iseng membuka facebook lewat hapenya malam itu seusai
pulang dari kuliah.
ia tekan beberapa
tombol untuk memasuki dunia maya tersebut. Semenjak putus dari sari, ilham
seakan malas untuk membuka facebook, namun hari ini tampaknya suasana yang
begitu suntuk di kostan membuatnya membuka facebook tersebut.
Ia lirik ada beberapa
pemeberitahuan, dan sebuah permintaan teman di halaman facebooknya, ia abaikan
pemberitahuan tersebut dan iseng mencek permintaan teman tersebut…
Siapakah gerangan??
Gumam ilham..
Ia cek pemilik akun
bernama lengkap nira marselina tersebut, gambar foto kartun berkerudung merah
menjadi Photo profilenya, ia cek lagi, heran juga siapa gadis ini, karena tak
ada satupun teman yang sama dengan si nira ini, dan lagi tempatnya…
“makassar…???, jauh sekali?? “ gumam ilham
Karena penasaran, ia
kirimkan message ke nira, kenapa sampai ia mengadd ilham, padahal tempat mereka
begitu jauh, ilham di bengkulu, nira di makkasar.., jarang – jarang ada gadis
yang mengadd ilham soalnya.
Beberapa menit belum
ada balasan dari si empunya, akhirnya dia abaikan pesan tersebut dan meraih
laptop abu – abunya untuk membuat tugas dan proposal yang diajukan
organisasinya.
****
Esok paginya, ilham
masih penasaran dengan gadis yang mengadd nya kemarin, ia cek perlahan dan ada
sebuah pesan masuk, dan dari nira!!!
“hai, aku nira, salam
kenal… maaf aku mengadd mu tanpa perkenalan terlebih dahulu, aku kemarin iseng
– iseng buka – buka animasi indonesia di youtube, dan tak sengaja aku ketemu
yang kamu, mantep… kebetulan aku suka animasi, hehe….:) “
Pelan – pelan ilham kembali
membaca, massage dari nira tersebut, masih tak percaya dia, apa mungkin ya??,
bangga juga ketika karya kita disukai orang lain.
“owh…. Terima kasih
banyak nira, salam kenal juga saya ilham, masih belajar soal animasi… apakah
kamu seorang animator juga??” tanya ilham masih melalui pesan facebook
Beberapa menit kemudia
munculah pesan balasan dari nira
“haha.. tidakk… aku
ngak bisa buat animasi, aku Cuma suka aja, apalagi yang buatan lokal.. hehe..”
balas lagi gadis diujung sana tersebut..
Keduanya berchating ria
tanpa henti pagi itu, kebetulan keduanya tak kuliah sehingga bisa meluangkan
banyak waktu untuk sekedar bercerita tentang berbagai hal, mulai dari pribadi
masing – masing hingga seputar dunia animasi, nira begitu antusias ketika mendengarkan
ilham bercerita, keduanya perlahan akrab tanpa mereka sadari.
****
“jadi kau sekarang
masih kuliah ya?? Semester berapa??” tanya ilham di suatu sore yang mendung
kepada nira masih melalui chatting facebook,
“iya, aku baru mau
masuk semester 5 nih, aku kuliah di fakultas sastra di universitas hassanudin,
kamu sendiri bagaimana??, apa disana ada fakultas animasi ya??, soalny
animasimu keren, hehehe” balas nira
“ahahaha, mana
mungkinlah di kota kecil ini ada fakultas animasi, jangankan itu, komunitasnya
pun sangat susah untuk dicari, disini kebanyakan pemudanya asikan pacaran sih,
hahaha, owh semester 5 ya, sama bearti , aku kuliah di fakultas ekonomi, prodi
akuntansi tepatnya..”
“yahhh… susah ya kalo
nda ketemu teman sehobi di kotanya, aku dulu juga sempat sebel sih, aku hobi
nulis naskah tapi temen disini pada ngak ada yang hobi, mereka sibuk dengan
pacarnnya masing – masing, jadi sebel, hufft…” balas nira
“hehehe, ya… emangnya
kamu ngak sibuk sama pacarmu juga???” canda ilham
“yeee…. Aku ngak punya
pacar kok…”
“masa..sih??? percaya
ngak yaaa?? Masa nda ada cowo makassar yang jatuh cinta sama kamu, kamu itu….”
Balas ilham, ia tak melanjutkan ketikkannya, namun sudah terlanjur terkirim ke
lawan chattingnya disana
“aku itu apa???!!!”
balas nira sedikit ketus..
“kamu itu,, eee… apa
ya??” ilham masih bingung untuk mengetiknya, ia ingin bilang cantik, namun tak
mungkin ia utarakan kepada gadis yang baru ia kenal didunia maya ini, bahkan
mereka tak bakal mungkin ketemu, ilham tak mau jatuh cinta kepada orang yang
tak mungkin bisa bertemu..
“apaaaa…..??? tanya
nira penasaran
“kamu itu…. Kocak…
wkwkwkwkwkw , kenapa ngarep dibilang manis yaa?? Yeee enak aja…hahahaha” balas
ilham berbohong terhadap perasaannya
“ihhhh…. Kamu itu
kebangetan isengnya, bikin sebel…huftt…..” ujar nira kesal dengan kelakuan
ilham yang begitu iseng
“maaf…maaf dehh….
Suerrr… ini bujang raflesia yang minta maaf…” balas ilham..
“haaa?? Bujang
raflesia?? Apa itu??....” tanya nira penasaran…
“ya… bujang… bujang itu
pemuda yang belum nikah…”
“yeee… itu aku udah
tau…”
“teruss…”
“itu bujang raflesia??,
setau aku raflesia itu bunga khas bengkulu kan??”
“iyaa sih, jadi…. Aku
itu bujang raflesia… yang Cuma bisanya jadi parasit ahahahaha….” Balas ilham
ngak jelas.
“apaan itu??, ngak
masuk akal ah… hemmm”
“ye..yee…. anak sastra
kok nda bisa filosofi sih… bujang raflesia itu sebutan untuk saya sendiri, yang
nda punya pasangan, tapi bakal mekar dimana saja, ditempat yang membutuhkan
cinta..hehehehe” ujar ilham lagi
“bisa mekar di losari
donk bearti???” ujar nira keceplosan…
“haaaa…….???!!!” Ujar
ilham kaget
“eh.. ngak..ngak ada….
Ehhmmm.. udah ya aku mau bantu temanku dulu ya, bye…” ujar nira kelagapan, ia
mematikan facebooknya untuk menutup rasa malunya tersebut ia masih tak percaya
bisa – bisanya keceplosan ngomong seperti itu…
“ya…ya.. udah deh…,
selamat membantu temannya ya” balas ilham singkat
Ilham tertawa sendiri
mengingat percakapan barusan, wajahnya bersemu membuat kak samil yang masih
asik membuat skripsi ikut kebingungan..
“kenapa hamm…. Nyengir
– nyengir sendiri….”
“ngak kok, hehe…” jawab
ilham cengengesan meninggalkan kak samil sendiri, ia bergegas menuju kampusnya,
rencananya ia mau ke lab, untuk melihat perkembangan proyek animasi selanjutnya
yang ingin ia buat bersama bang welly.
****
Minggu siang itu ilham
seperti biasa datang ke acara rapat organisasi yang ia ikuti dikampusnya,
memang akhir – akhir ini ilham jarang datang ke acara tersebut, disamping
disibukkan dengan tugas kamis, ilham juga terlalu malas dengan beberapa kegiatan
formal yang harus ia ikuti.
“ilham….ilham…..”
sebuah suara memanggil ilham dari kejauhan,
“eh… kak idham, ada
apa??” tanya ilham kebingungan ke senior organisasinya tersebut setelah acara
rapat selesai.
“kau ada waktu
sebentar, ada yang ingin aku bicarakan…”
“owh… iya, banyak kok
hehe..”
“baguslah kalau begitu,
dan bagaimana kalau sampai 2 minggu kedepan?? Apa kau juga banyak waktu kosong
atau tak ada kegiatan yang mendesak??”
“ehmmm… tampaknya
begitu…” ujar ilham kebingungan,
“sebenarnya ada apa
kak??” sambung ilham penasaran..
“begini ham, akan ada
Munas yang akan diselengarakan beberapa hari lagi, organisasi kita mendapat
kesempatan tahun ini mewakili kampus untuk mengikuti kegiatan tersebut,”
“munas??”
“iya, sebenarnya kak
apandi yang akan diutus untuk berangkat, namun karena beliau sedang ada urusan
penting di kampungnya, maka kami menunjukmu sebagai penggantinya, apa kamu
bersedia…”
“haa… penggantinya??
Kenapa saya…??”
“setelah kami rapatkan
sebelumnya, tampaknya kamu yang paling pas untuk mengikuti kegiatan ini, lagi
pula ini berkaitan erat dengan unit periklanan yang kamu kepalai.. namun jika
kamu juga tidak bisa, terpaksa kami cari orang lain lagi sebagai
penggantimu,..”
“eh…si..siap..kak, saya
bersedia… tentu saja saya bersedia ini sebuah kebanggaan sekali bisa mewakili
organisasi ini” balas ilham sedikit tergagap.
“syukurlah kalau
begitu…..”
“apa ini di palembang
lagi seperti tahun kemaren ??” tanya ilham penasaran, ia sudah tak sabar ingin
kepalembang, sudah lama ia tak kesana sejak masih kecil dahulu, lagi pula ada
beberapa teman sesama hobi animasinya yang tinggal disana.
“bukan.. mungkin ini
agak lebih jauh dari sebelumnya, munas tahun ini diselenggarakan di sulawesi
selatan, tepatnya di kota ujung pandang, makkasar…” jelas kak idham
“haaa…. Makassarr????”
ujar ilham kaget dan tak percaya mendengar hal itu
“betul ham, tahun ini
giliran indonesia tengah yang mendapat kesempatan jadi tuan rumah, dan Makassar
yang dipilih, tepatnya di universitas hassanudin, owh soal ongkos kau tak usah
khawatir, pihak kampus sudah menyediakan dana nya, baik itu untuk ongkos
pesawat pulang pergi dan juga akomodasi kamu selama disana, soal makan dan
tempat tinggal, akan disediakan oleh panitia disana. Mudah – mudahan dananya
akan cair besok pagi”.
“eh..baiklah kak,
terima kasih banyak…” ujar ilham dengan wajah yang bersemu begitu bahagia
Ilham berjalan pelan
dengan sepeda motor bebek merahnya, masih tak percaya ia akan hal ini,
berangkat kemakassar??, sebuah pengalaman yang begitu besar baginya.. dan…
nira… akankah ia bertemu dengan nira disana?? Ilham sudah tak sabar ingin
segera sampai dirumah dan menghubungi nira lewat chatting facebook nanti malam.
****
Selepas mandi, sholat
dan makan, ilham segera meraih handphonenya yang tergeletak di atas kasur, tak
dihiraukannya ceracau tak jelas dari kak samil yang masih sibuk membolak balik
beberapa makalah dan buku yang tebal, layar monitor masih terus menyala
menemaninya. Tampaknya skripsinya masih belum ada perkembangan melihat dari
kerut dikening serta kelakuannya barusan.
Ia buka layar facebook
melalui hape jadulnya, berulang kali ia refresh halam tersebut, dan tampaknya
nira tak kunjung online, ilham mulai cemas, semenjak obrolan terakhir yang
masih tanda tanya dengan nira tersebut, ia belum sempat berkomunikasi kembali..
apa mungkin nira marah dengan ucapannya pada saat itu??, namun tampaknya tak
ada yang salah..
Malam mulai larut, tak
ada tanda – tanda nira mengaktifkan obrolan di facebooknya, akhirnya ilham
menyerah juga, ia harus bangung pagi besok, banyak persiapan yang harus
dilaksanakannya menjelang keberangkatan ke makassar.
“nira… aku rencana mau
berangkat ke makassar 2 hari lagi, dari bengkulu akan berangkat pagi hari,
mungkin sampai di bandara sultan hassanudin sekitar pukul 6 sore, semoga kita
bisa bertemu… : )” ketik ilham melalui massage di facebook tersebut.
Lalu ia tertidur begitu
nyenyak malam itu, sekelebat mimpi aneh menghampirnya akan bungan raflesia yang
bermekaran di pantai losari.
****
Pagi – pagi sekali
ilham sudah bangung keesokan harinya, setelah sholat subuh ia segera mengetik
beberapa surat yang akan ia sampaikan ke dosen atas izinnya untuk tidak
mengikuti perkuliahan selama 1 minggu sesuai dengan lama kegiatannya disana,
ilham memang tak berencana untuk menambah beberapa hari disana, mengingat ia
tak terlalu punya banyak dana.
Sebelum berangkat
kekampus pagi itu, ilham masih tetap menyempatkan untuk melihat pesan di
facebooknya, namun tampaknya tak ada balasan dari nira, ilham akhirnya menyerah
saja, kecewa memang, namun ia tak bisa melakukan apa – apa, menyesal juga
selama ini ia tak meminta nomor telpon nira, karena ia masih terlalu terauma
untuk terlalu dekat dengan seorang wanita.
Ilham begitu terburu –
buru dikampusnya pagi ini, beberapa lembar surat masih tak terlipat rapi
ditanggannya, termasuk surat dari organisasi atas keberangkatannya kemakkasar,
tak disadarinya ada seorang gadis didepan sana yang juga terlalu sibuk dengan
handphonenya,
“aduh….” Keduanya
berteriak pelan karena bertabrakan satu sama lain,
“eh.. ilham…” ujar
gadis berambut pendek itu
“owh… sarii… maaf aku
tak melihat tadi,,” ujar ilham ke gadis yang sempat menorehkan luka yang begitu
dalam dihatinya ini, ia tampak biasa saja, meski sedikit kaget bisa bertemu
sari di sini, meski keduanya satu universitas, namun sari dan ilham berada di
fakultas yang berbeda, sehingga jarak tempat perkuliahan yang berjauhan membuat
mereka hampir tak pernah bertemu.
“maaf…” ujar sari
tertunduk malu, ia masih tak sanggup menatap mata ilham.. hingga tak ia sengaja
melihat beberapa kertas yang terjatuh dilantai, ia punggut salah satunya..
“makkasar??” ujar sari
pelan
“iya… aku akan
berangkat ke makassar besok pagi, doakan ya…” ujar ilham sembari tersenyum dan
meraih kertas tersebut dari sari.
“eh..iya… hati – hati
dijalan ya ham..” ujar sari pelan, sembari tersenyum kecil kepada ilham…
Sempat terhenyak hati
ilham melihat senyum gadis itu, sejujurnya masih ada rasa yang begitu kuat
untuk bersamanya, namun ilham lebih percaya akan kenyataan bahwa gadis manis
yang sempat ia cintai didepannya kini, adalah milik orang lain dan tak akan
pernah menjadi miliknya, entah sampai kapanpun itu..
“ya… terima kasih ya
sar…” ujar ilham pelan sembari berlalu meninggalkan gadis itu..
Sari berdiri mematung
sama seperti terakhir mereka berpisah, ada rasa pedih yang merelungi hatinya,
setelah berapa lama tak bertemu, akhirnya ia harus berpisah lagi, berpisah
dengan lelaki yang ia tahu begitu tulus untuk mencintainya, namun dengan
egoisnya ia campakkan begitu saja, perlahan airmata menetes di sudut mata sari
mengingat rasa bersalahnya..
*****
Pagi itu ilham
berangkat menaiki angkot berwarna putih yang akan mengantarkannya menuju bandar
udara fatmawati soekarno bengkulu, setelah malam tadi ia berpamitan kepada
kedua orang tua dan saudaranya di kampung melalui telpon dan juga menitip motor
bebek kesayangannya ke kak samil, tak banyak yang diminta kak samil atas
imbalan menjaga motor tersebut, hanya minta didoakan selalu agar kali ini
skripsinya diterima, yang tentu saja disambung gelak tawa keduanya malam itu.
Ilham berhenti di
gerbang masuk bandara fatmawati soekarno, ia singsingkan lagi tak ransel
berwana hitam yang ia bawa, hanya itu memang yang ia bawa karena tak memiliki
koper, sehingga mulai dari beberapa lembar baju, proposal dan file, hingga
lempuk yang terbuat dari durian ia paksakan untuk muat didalam tas ransel itu.
Setelah membaca doa ia langkahkan kaki menuju bandara tersebut.
Petugas di bandara
tersebut membantu ilham dengan begitu cepat sehingga ia tak terlalu kebingungan
meski ini pengalaman pertamanya naik pesawat, sehingga kini ia sudah berada
didalam pesawat yang akan segera menerbangkannya ke bandara soekarno – hatta.
Ia tersenyum ringan
sembari melihat daratan yang semakin lama semakin jauh meninggalkannya, ini
pengalaman pertama baginya naik burung besi, dan menjadi pengalaman yang begitu
berharga.
****
1 jam kemudia ilham
sudah berdiri di salah satu terminal di bandara tersibuk di indonesia ini, ia
sedikit kebingunan dengan sekelilingnya, ingin ia bertanya namun tampanya orang
terlalu cuek dengan aktifitasnya masing – masing sehingga ia urungkan niat
tersebut.
Ia buka lagi kopelan
catatan dari bang welly kemana ia harusnya berjalan, memang bang welly sudah
beberapa kali berangkat dan transit di bandara ini, sehingga ia tahu banyak
akan hal tersebut.
“melapor ke bagian
transit…” itu yang tertulis pertama di kopelan tersebut..
“transit…?” gumam
ilham, ia melongok tak ada tulisan transit disana, ia berjalan lagi pelan
sehingga beranikan untuk bertanya kepada seorang lelaki paruh baya yang
kelihatannya tak terlalu sibuk.
“maaf pak, saya mau
tanya, bagian transit dimana ya…”
“owhh…. Disana nak,
nanti akan ada tulisannya, ikuti saja…” ujar lelaki tersebut ramah
“baiklah, terima kasih
banyak pak…” ujar ilham sembari menjabat tangan lelaki tersebut..
“iya… sama – sama
nak..”
*****
“pesawat menuju
makkasar akan berangkat sekitar pukul 2 nanti siang, ini boarding pass anda..,
” ujar petugas tersebut sembari memberi cap dan mengembalikan boarding pass
ilham..
Ia membaca disana
tempat ruang tunggu yang harus ia tuju, setelah berkeliling beberapa saat ia
temukan tempat tersebut tak jauh dari tempat petugas tadi.
“masih jam 12….??”gumam
ilham, masih banyak waktu untuk penerbangan selanjutnya.. perut ilham sudah
berbunyi mesra, meski sudah sarapan lontong tadi pagi, itu tak cukup untuk
mengganjal perut ilham.. ia berjalan menyusuri lorong berharap ada sesuatu yang
dapat ia santap…
Namun ilham mengurungkan
niat tersebut, setelah melihat beberapa harga yang teretera didinding masing –
masing kantin, dan beberapa kali bertanya langsung ke pemiik kantin di bandara
tersebut…
“terlalu mahal…” gumam
ilham sembari merogoh kocek 5000an yang ada disaku celananya, meski ada uang
sebenarnya, namun ia harus berhemat untuk biaya dimakassar kelak… hingga
akhirnya ada sebuah mesin yang membuat ilham tertarik.
Setelah dengan agak
kikuk saat memasukkan uang kertas kedalam mesin tersebut, akhirnya kopi dan
batu es kecil – kecil keluar juga dari dalamnya, cukuplah untuk sekedar
menghapus dahaga dan meredam panas dari perut ilham.. beberapa potong lempuk
yang ia bawa, juga turut ia makan.
Setelah sholat dzuhur,
ilham beristirahat di ruang tunggu yang telah ia cari sebelumnya, ia lirik jam,
sudah pukul 2 namun belum ada tanda – tanda akan keberangkatan mereka. Karena
bosan ia mencoba untuk sekedar membuka facebook siapa tahu nira sudah membalas
pesannya.
Setelah mengklik
beberapa tombol, ia akan segera masuk ke halaman facebook namun, loading terasa
begitu lama, dan selalu gagal ketika ingin terkoneksi ke internet, berulang
kali ilham mencobanya, namun akhirnya ia mengecek pulsa dan ternyata sudah
kosong., ia baru ingat pulsanya habis untuk menelpon orang tuanya malam tadi,
dan lupa untuk mengisinya.
3 jam telah berlalu,
akhirnya pesawat yang ia tunggu datang juga, pesawat yang ia naiki ternyata
mengalami delay yang cukup lama, namun ilham tak ambil pusing soal itu, meski
ia khawatir juga harus naik kendaraan apa nanti dari bandara menuju unhaz.
*****
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL SULTAN HASSANUDIN
Tulisan besar tersebut
terpampang jelas disinari beberapa lampu sorot di dinding bandara tersebut
meski hari sudah begitu gelap. Ia setel ulang jam ditangannya dengan penambahan
1 jam, sehingga sekarang sudah memasuki pukul 8.45 malam waktu setempat.
“astaga, sudah semalam
ini???” gumam ilham bingung…
Entah siapa yang harus
ia hubungi, pulsa habis, dan kopelan andalan dari bang welly tak bisa
diandalkan karena bang welly sendiri belum pernah ke makassar, karena
kebingungan dan gagal tanya sana sini, akhirnya ilham berjalan lunglai menuju
teras terminal kedatangan bandar udara tersebut setelah sedikit ia takjub
dengan lantai berjalan mirip conveyor yang ia naiki barusan…
Ditengah kebingunannya
untuk mencari tumpangan, tak sengaja sudut matanya melirik pada sosok yang
duduk sendiri jauh disana…
Seorang gadis
berkerdung merah, tengah duduk sendiri dan menundukkan kepalanya berulang –
ulang seperti menahan kantuk yang begitu luar biasa, disampingnya ada dua
cangkir kecil dan sebuah bungkusan berwarna hitam.
Sekelebat ia teringat
dengan warna kerudung tersebut, begitu mirip dengan photoprofile kartun teman
chatingnya selama ini.
“nira…..” tak sengaja
ilham berujar, senyum merona menghiasi wajah lelahnya, meski ia belum begitu
yakin apa gadis tersebut benar – benar nira.
Segera ia singsingkan
lagi tas ransel hitam beratnya, dan segera menuju gadis tersebut yang masih
juga menunduk.
“nira……” ujar ilham
pelan, hatinya berguncang keras…
Gadis tersebut perlahan
menghadap kerarahnya, meski sedikit lusuh karena begitu lelah, kecantikan dan
manisnya gadis inti tetap tak bisa disembunyikan…
Gadis itu mengosok dan
kucek matanya sendiri, seperti memastikan siapa yang berdiri didepannya saat
ini..
“ilham….” Ujarnya pelan
sembari senyum merona perlahan mengembang dari wajahnya…
******
“maafkan aku membuatmu
menunggu hingga sampai larut seperti ini…” ujar ilham memulai perbincangan
mereka..
“iyaa….. kamu nyebelin
banget sih…. Ini sarabah sampe dingin dibuatnya….” Ujar nira sembari cemberut…
“maaf…maaf yakk… itu
kok jadi tambah bontet keliatannya kalo cemberut…hahahaha” ujar ilham bercanda…
“nahh… mulai lagi kan…
ntar aku ngilang lagi loh, huft…” balas nira sembari mencubit lengan ilham..
“aduuhh… sakit…sakitt…
ahahahaha”
“aku juga mau minta
maaf, bukan nga mau balas, Cuma agak sedikit sibuk juga akhir – akhir ini aku
kaget juga loh abis baca pesanmu” ujar nira sembari menyeruput sarabah bersama
ilham.
“ah.. masa sih??, eh ini
enak juga ya, meski udah dingin tapi tetap anget… mirip bandrek??”
“iya… ini namanya
sarabah kalo di makassar, eh ini ada pisang epe, kamu belum makan kan??”
sembari membuka bungkusan hitam tadi, berisi beberapa potong pisang yang
sedikit kehitaman yang dipipihkan dan juga ada semacam saus dari durian,
dibungkus rapi dengan daun pisang..
“ah… terima kasih,
kebetulan sekali aku baru makan tadi pagi…” ujar ilham bersemangat sembari
mengigit pisang yang diberikan nira..
“ee…enak….hehe, enak
sekali…” ujar ilham berseru, sembari memakan pisang tersebut dengan lahapnya..
“itu asli makassar loh,
pisang epe namanya, dibengkulu nga ada kan??, heheheh” ujar nira terkekeh…
“yeeee….. iya sihh…
tapi ini sausnya saya sulap jadi makanan enak ya…. Liatt….” Ujar ilham sembari
merogoh sesuatu dari dalam tasnya, nira kebingungan melihatnya.
“tadaaa…. Lempuk, ayo
dicoba, ketagihan nga ditanggung loh…” ujar ilham sembari memberikan sebuah
makanan mirip dodol yang dibungkus rapi dengan kulit jagung yang telah
menguning
“wah, dari durian yak??
Enak..enak… heheh, jadi mau kebengkulu nih kapan – kapan, hehe” balas nira
dengan senyum manisnya.
Keduanya berbincang
begitu lama, banyak yang mereka ceritakan yang tak sempat mereka katakan hanya
melalui chatting, tanpa terasa hari sudah menunjuk pukul 10 malam…
“aduh gimana ya, aku
musti ke penginapan disekitar universitas hasanudin, naik apa bagusnya?” tanya
ilham ke nira
“aku bawa motor kok,
naik motorku aja, nanti aku antar sampe kesana sekalian aku mau pulang….”
“yang bener….??”
“engakkkk…..!!!!” ujar
nira sebal..
“maaf….maaf deh, yuk
dimana motornya…??” tanya ilham
“itu disana…. Ayok…”
jawab nira sembari menunjukkan kearah motornya
“jadi siapa yang bawa
nih….?” Tanya nira…
“hmm… lucu juga ya kalo
dibonceng cewe, baiklah kalo gitu, aku yang bawa tapi nanti kamu kasih tahu
jalannya…”
“siap bos….” Jawab
nira..
Ilham membawa motor
perlahan sesuai dengan petunjuk dari nira, begitupun nira begitu bersemangat
menujukkan arah jalan ke ilham… keduanya begitu bahagia, tak perlu diungkapkan
lagi betapa mereka berdua saling menyukai, dan tak perlulah untuk sekedar
mengatakan “ I love you “ untuk mengikat jalinan kasih mereka berdua…
Hati yang tertaut….
Meski jarak yang jauh memisahkan mereka… ilham teringat akan kata – kata kak
samil tempol dulu,,,
“cinta
akan datang tepat ketika kita memang benar membutuhkannya, sekarang tuhan
menganggap ada hal yang lebih penting yang harus kau pikirkan, sehingga ia
menghalangimu untuk merasakan cinta semu itu,..”
“ingatlah….
Ada gadis yang jauh lebih baik yang tengah menunggu kau hampiri, percayalah..”
Ilham tersenyum sendiri
mengingat hal tersebut, angin mamiri menerpa setiap senti di wajahnya…
*****
Motor yang dikendarai
ilham berhenti didepan sebuah universitas yang begitu besar… megah… universitas
hassanudin kebanggan warga makassar..
“terima kasih banyak ya
nir…” ujar ilham dengan tersenyum lega…
“jadi begini aja nih???
Ongkosnya mana….???” Canda nira…
Ilham kebingungan ia
merogoh kantong sakunya
“hahahaha, becanda
ding… jadi kapan selesai acaranya ham??” tanya nira
“seminggu sih…, udah
itu langsung pulang….” Ujar ilham pelan…
Wajah nira berubah
sedih, ia tak menyangka pertemuannya hanya akan sesingkat ini..
“tapi saya usahakan
akan selesai 1 hari sebelum acara selesai…..” ujar ilham bersemangat
Seketika wajah nira
berubah begitu bahagia…
“haa… yang bener??,
jadi bisa jalan – jalan donk……nanti ketemuan dimana???” ujar nira bersemangat..
“hemmmm….dimana
yaaa,…??” gumam ilham berpikir,
“gimana kalooo…. Bujang
raflesia ini mekar di losariiiii….???” Tanya ilham…
“hahahaha… boleh jugaa…
akhirnya doaku terjawab….” Balas nira keceplosan lagi sama seperti ketika
terakhir mereka chatting…
“haa…. Doaa???” goda
ilham…
“ngakk..ngakk… aku
salah bilang tadi, ya udah… minggu depan pagi – pagi di tulisan losari yakkk…!!!” ujar
nira sembari segera berlalu dengan wajah merah meronanya menahan malu…
“siapppp……” teriak
ilham begitu bahagia, ilham melihat bulan purnama yang bersinar terang malam
itu, sebuah terang bulang yang sempat dahulu juga ia lihat… berbeda kali ini ia
melihatnya dari tempat yang jauh berbeda, dan juga mungkin ia tak sendiri
melihatnya, karena sang gadis berkeredung merah tadi juga sejenak melihat
kearah bulan purnama tersebut.
Diam..diam ilham sempat
memfoto nira yang tengah mengendarai motornya sebelum pergi begitu jauh,
terlihat dihape jadulnya, sesosok gadis berkerudung merah tengah mengendari
motor ditengah ketenangan malam di makassar disinari terang rembulan diujung
sana.
*****
Meski begitu bahagia
dengan pertemuannya dengan nira, ilham tetap fokus dengan tujuan utamanya untuk
datang kesini, mengikuti munas sekaligus training yang berkaitan erat dengan
unit yang ia jalani di organisasi di universitas bengkulu.
Ia berkenalan dengan
banyak orang baru dan mendapatkan ilmu serta pengalaman yang begitu banyak dari
kegiatan ini, hingga akhirnya ilham menyelsaikan kegiatan disini lebih cepat
sesuai dengan janjinya terhadap nira.
Pagi – pagi itu ia
sudah bergegas menaiki pete – pete sebutan untuk angkot di makassar untuk
segera menuju losari, tampak begitu ramai disana karena bertempatan dengan
akhir pekan.
“ terima kasih pak…”
ujar ilham sembari memberikan uang 3 ribu rupiah ke sopir pete – pete tersebut,
Ia terlihat kebingungan
mencari sosok tersebut, sosok gadis manis berkerudung merah yang seperti mimpi
ia temui minggu yang lalu, ia mencari diantara kerumunan orang yang begitu
ramai dengan aktifitasnya masing – masing…
Masih tak ada… ia tak
ada disini, berulang kali ilham mencarinya namun tak ia temukan gadis tersebut…
Ilham berlari kearah
kerumunan orang yang begitu ramainya berharap si gadis berkerudung merah
tersebut ada disana, namun hanya pagelaran topeng monyet yang ia temui.
Ilham berlari kearah
gadis – gadis yang begitu ramai disebuah sudut dekat tulisan makkasar yang
begitu besar, namun tak juga ia jumpai gadis manis tersebut.
Ilham berlari kearah
parkiran motor, siapa tahu gadis tersebut ada disana menunggunya, namun juga
tak ia temukan nira disana…
“dimana kau nira???”
Gumam ilham cemas…, ia yakin gadis itu tak akan mengingkari janjinya
Hingga akhirnya ilham
kelelahan … dan duduk disalah satu tempat dilosari, ia menunggu…menunggu gadis
itu datang menghampirnya, ingin ia menghubunginya namun percuma, ia lupa
bertanya alamat dan nomor telpon nira..
Akhirnya hanya menunggu
yang dapat ilham lakukan saat itu…
******
Tak terasa adzan ashar
pun berkumandang dari masjid amirul mukminin, masjid terapung yang berada
disana…
Nira tetap tak kunjung
tiba, akhirnya ilham pergi ke masjid tersebut untuk sholat ashar… ia tak yakin
gadis itu akan datang sesore ini..
Ilham menuju masjid
tersebut, tampak tak begitu ramai, hanya ada 1 – 2 orang yang juga beribadah,
ilham mengambil wudhu dan sholat juga disana.
Ilham heran, selama ia
sholat ada sesosok yang juga sholat disana, seorang gadis, namun ilham tak tahu
itu siapa, gadis itu mengikuti seperti sedang di imami oleh ilham, hingga
ketika ilham selesai sholat dan mengucapkan salam, iya segera menoleh kesana
namun tak ia temui sesosok gadis itu…
Ilham berpikir ia hanya
berhalusinasi….
Tanpa ia sadari memang
ada sesosok gadis yang menjadi makmumnya beberapa saat yang lalu,,, yang sedang
bersembunyi dibalik tembok masjid dan memperhatikannya…
Dia adalah nira, ia
sedari tadi bersembunyi mengikuti ilham dari belakang, ia sangat ingin bertemu
dan menghabiskan hari bersamanya, namun setelah merasa kehilangan selama 1
minggu ini, nira tak sanggup untuk sekedar bertemu yang pada akhirnya akan
kembali berpisah hingga waktu yang tak tahu kapan datangnya…. Perih hati nira
tak bisa mendekati sesosok lelaki yang ia cintai ini, yang tak ia sadari betapa
lebih perihnya lagi hati pemuda tersebut yang tak bisa bertemu dan bercengkrama
bersamanya pada hari itu..
*****
Hari kepulangan ilham
ke bengkulu akhirnya tiba juga, menaiki sebuah bus yang telah disiapkan oleh
panitia diuniversitas hassanudin, meraka akan segera berangkat ke bandara
sultan hasanudin untuk pulang kedaerah masing – masing.
Berulang kali ilham
mencek dan mengirim akan keberadaan nira, namun nira tak juga kunjung aktif
sama seperti sebelumnya, ilham gusar, namun ia tetap berusaha untuk ikhlas…
mungkin memang tak mungkin menjalin sebuah hubungan ditengah jarak yang bahkan
terlalu jauh untuk mereka dua jangkau, sebuah hal yang begitu mustahil dimata
ilham.
Mobil bus tersebut
berjalan dengan kencang menuju bandara setelah melewati satu – satunya jalan
tol yang ada di makassar, mereka harus cepat karena , keberangkatan pertama
sudah hampir tiba waktunya, hingga ketika bus tersebut melewati gerbang untuk
memasuki bandara sultan hasanudin, ilham dibalik kaca bus tersebut melihat
sesosok gadis berkerudung merah yang tengah duduk di motornya, segera ilham
membuka kaca bus tersebut…
“NIRAAAAAAAAAAA…………………!!!!!!”
teriak ilham kecang…membuat seluruh orang disana terkaget –kaget begitupun nira
yang tengah termenung disana
Nira terhentak dan
melihat kearah sebuah bus, air mata mengalir begitu deras dari sudut matanya…
“ILHAMMMMMMM……………!!!!!”
teriak nira sekencang –kencangnya sembari melambaikan tangan.
“KITAAA PASTIIIII AKAN
BERTEMU LAGIIIIII,…..” teriak ilham lagi sembari tersenyum meski tanpa ia
sadari airmata meleleh dipipinya,
Nira hanya terus tanpa
henti melambaikan tangannya, airmata tak henti jatuh dipipi manisnya yang
tersenyum melihat kekasihnya tersebut.
“Yakinlah suatu hari
nanti kita akan bertemu lagi dan tak akan ada yang menghalangi kerbersamaan
kita…” ujar ilham lirih
“kita pasti akan
bertemu lagi dan akan selalu bersama….” Gumam nira lirih….
Gemuruh bunyi burung
besi tersebut memecah keheningan pagi di makassar, gadis manis berkerdung merah
tersebut menatapnya begitu lekat sembari duduk di atas motor bebeknya, melihat
seseorang yang ia cintai pergi jauh meninggalkannya, begitu juga pemuda tampan
berkacamata minus tersebut, menatap daratan makassar tiada henti, melihat tanah
tempat seseorang yang ia cintai haru ia tinggalkan disana…
Namun keduanya tetap
berkeyakinan, suatu hari nanti iya…. Suatu hari nanti keduanya akan bertemu
kembali entah kapan waktu tersebut akan tiba..
.*****
1,5 tahun kemudian,
Hari itu adalah hari
wisuda ilham, ia akhirnya mendapatkan predikat gelar S1 nya dengan nilai cum
laude…, hari yang begitu bahagia… Ia bersama orangtua dan beberapa keluarga dan
teman – temannya, termasuk kak samil dan bang welly ikut merayakan kelulusan
tersebut??
Ia… kak samil dan bang
welly pada akhirnya harus disusul oleh adik tingkatnya ini karena mereka berdua
terlalu lama menyelsaikan skripsi, kak samil sendiri bukan tanpa alasan,
skripsinya ditolak karena idelismenya yang tinggi akan judul yang ia angkat
hingga pada akhirnya ia bertemu dengan dosen yang memiliki pemahaman yang sama
dengannya,
Pun begitu dengan bang
welly, sibuk dengan kerjaan sehingga skripsinya baru tuntas berbarengan dengan
adik kelasnya tersebut.
“selamat ya ham…” ujar
sari yang tiba – tiba datang menghampiri ilham, ia bersama seorang lelaki
tampan dan tinggi yang merupakan kekasihnya.
“owh sari, terima
kasih, selamat juga ya atas wisuda dan pertunangannya…” ujar ilham tersenyum
meski sedikit perih melihat pasangan ini, namun ia singkirkan jauh – jauh dan
ia salami keduanya dengan erat… terutama dengan lelaki tersebut, jabatan tangan
yang begitu erat seolah berharap agar lelaki tersebut segera menikahi sari dan
akan selalu melindungi dan menjaga sari…, ia bahagia melihat sari dapat bahagia
bersama dengan pasangannya..
“bang ilhammm……!!!!”
tiba – tiba seseorang memanggilnya dari kejauhan…
“ada apa der??” tanya
ilham kebingungan dengan adik tingkatnya ini yang bisa dibilang the next bang
welly karena ia sekarang yang jadi hantu lab komputer di fakultas ekonomi.
“lulus… abang lulus S2
di UGM….!!! Selamat ya…” seru deri bersemangat sembari memberi print pengumuman
nama – nama yang lulus beasiswa S2 di UGM, ilham memang mengajukan beberapa
beasiswa S2 kebeberapa universitas, ia belum berminat untuk langsung kerja
tetap dengan ijazahnya saat ini, ia ingin menimba ilmu dan mencari pengalaman
ditempat lainnya.
Sedikit kecewa memang,
karena ilham lebih berharap bisa untuk lulus di S2 universitas hassanudin makkasar,
untuk memenuhi janjinya kepada nira., semenjak perpisahan itu, nira menghilang
dari dunia maya, akun facebooknya tiba – tiba tutup tanpa alasan yang jelas.
Ia ambil kertas
tersebut dari deri meski dengan susah payah ia membaca tulisan didalamnya
karena bang welly dan kak samil sibuk merangkulny dengan erat untuk memberikan
selamat kepada adik tingkatnya ini.
Ia baca satu persatu
nama di pengumuman tersebut….. terdapat nama peserta, asal universitas dan juga
informasi tambahan seperti nomor kontak dan alamat peserta,
…..Ilham firdaus(universitas bengkulu),
randi sanjaya(stt telkom), tika wulandari(universitas andalas),ririn anita
nurfajrin(universitas negeri riau), fina agustina(universitas cendrawasih), redho
firdaus putra(universitas dehasen), nira
marselina(universitas hassanudin makassar)…..
“nira??, nira
marselina??...” ujar ilham keheranan…
Ia baca sekali lagi dan
ternyata itu memang benar nira… nira yang selama ini ia tunggu…yang selama ini
ia harapkan kehadirannya, meski hanya dalam mimpi, dan yang selama ini ia
harapkan agar bisa bersama.
Keduanya saling
menepati janjinya masing – masing, janji untuk kembali bertemu, dan janji untuk
kembali bersama……
Tiba – tiba
handphonenya berdering… berulang kali…. Segera ia lihat dan dari sebuah nomor
yang tak ia kenal…
“raflesia bakal mekar
di malioboro juga nih….” suara merdu datang dari ujung sana…
“ia, tapi kali ini ia
tak akaan sendiri, tapi bakal ditemani
dengan gadis pisang epe…..”
:) ;) :p :D Bujang Rafflesia
BalasHapushehehe
:P hahaha, mau ketemu sama ilham ya??
BalasHapushahahahaha
BalasHapusudah ketemu kok kak... tu tetangga ku namanya ilham :p :p