BAB 4 –BROTHER OF LEADER
Kilauan
keemasan mentari diufuk barat menyilaukan mataku, sore ini aku hanya duduk
terpaku diteras belakang rumah kami, mencoba mengingat-ingat lagi apa yang
sebenarnya terjadi tadi siang, kuperhatikan handphoneku, tampak normal meski
aku masih bisa melihat 1 pesan yang berisi list update rank penghuni dunia
seconder.
Aku
masih bertanya-tanya bagaimana aku bisa bergerak seperti yang terjadi tadi
siang, bahkan aku bisa terbang untuk beberapa saat, sesuatu yang sangat jauh
dari akal logikaku setidaknya sebelum kejadian tadi siang terjadi, dunia ini
dengan dunia lain tersebut begitu berbeda, semua yang awalnya mustahil dalam
logika bisa terjadi didunia tersebut, meskipun padahal dunia ini dan dunia itu
bukanlah tempat yang berbeda, hanya saja rentang waktu yang berjalan lebih
cepat membuat seperti kami bergerak didunia lain.
Selepas
pertarungan hidup mati siang tadi aku masih khawatir telah membunuh 4 orang
sekaligus meski akhirnya dijelaskan oleh rian bahwa mereka tidak mati begitu saja,
hanya saja mereka akan sakit untuk beberapa hari didunia nyata sehingga tak
mampu untuk masuk ke dunia seconder dalam beberapa waktu. Menurut cerita dari
rian, didunia itu hanya orang dengan rank terbawah lah yang akan segera mati,
meskipun matinya juga pada hari jum’at yang mereka sebut the judgement day.
Sehingga yang diperlukan hanyalah tetap bertahan untuk tidak berada pada list
terbawah setiap hari jum’atnya.
Newborn
Hunter adalah organisasi guild dengan anggota yang cukup massive di debbai
city, dengan jumlah anggota lebih dari 50 orang disetiap kotanya membuat mereka
cukup kokoh berada di peringkat nomor 15 teratas dilist ranking tersebut.
Dalam
sistem list rangking sendiri, sejak 1 setengah tahun yang lalu, semenjak
munculnya kemungkinan untuk membuat guild, banyak orang berbondong-bondong
bergabung untuk meningkatkan jumlah point mereka sehingga bisa beranjak dari
posisi terbawah, menurut cerita rian, kita bisa bergabung dan keluar hanya
sekali dalam suatu guild, dan persayaratan dari pembuatan guild adalah kita
dalam 1 guild menjadi 1 nyawa, jadi jika guild tersebut berada pada tingkat
terbawah maka satu guild akan musnah pada saat hari pengadilan tersebut, ada
beberapa guild yang menyatukan callers mereka, seperti NH yang memilih sosok
tengkorak dari pemimpin mereka untuk dijadikan callers bersama, sehingga
otomatis kontrak dengan callers lama akan segera putus.

Kematian
lukas sendiri membuat newmoon terpecah belah, para anggota tak percaya bahwa
silvia yang ditunjuk lukas ketika akhir hayatnya untuk menjadi ketua baru
newmoon sehingga guild ini terpecah belah, menjadi 3 guild, yang pertama
ANN(alpha neo newmoon) guild yang dipimpin silvia dan tempat rian bergabung
sekarang, merupakan loyalis yang tetap setia pada perintah terakhir sang ketua.
Kedua GNN(Gamma neo newmoon) yang dipimpin oleh graham, menurut cerita rian
graham sudah lama ingin mengambil alih ketua newmoon dari lukas bahkan dulu ia
sempat menantang lukas untuk memperebutkan kursi ketua meski pada akhirnya
graham kalah dalam duel tersebut dan tetap menjadi anggota newmoon, sekarang
beberapa pemerontak terhadap lukas bersatu dibawah bender yang dipimpin oleh
graham, terkahir adalah ONN(omega neo newmoon) yang dipimpin oleh saverin,
disini hanya ada 4 orang yang bergabung, dan 5 tambah saverin. Meskipun sedikit
namun mereka semua adalah jajaran elit anggota newmoon dahulu.
Dan
malam nanti rian akan membawaku untuk mengikuti pertemuan guild ANN dialun alun
kota, kemungkinan besar dia akan segera memaksaku untuk bergabung dengan guild
ini.
“kakak....makan
malamnya sudah siap.....” teriak adikku setyo tiba-tiba dari belakang,
membuyarkan lamunan panjangku.
“iyaa....”
balasku singkat dengan segera bangkit dari tempat dudukku, aroma ikan panggang
khas buatan ibu sudah menusuk-nusuk lubang hidungku membuat irama orkestra dari
perutku semakin berdendang keras.
*****
Aku
perhatiakan jam dinding dikamarku sudah menunjukkan pukul 00.59, jantungku
berdegub keras, menanti detik-detik masuknya aku kedalam dunia itu lagi, aku
perhatikan beberapa saat lagi aku akan memasuki dunia seconder, dengan sigap
aku persiapkan handphone dan mengetik angka sesuai petunjuk dari rian beberapa
siang tadi.
“dua..dua...delapan...delapan...delapan..lima..lima..dua....buka.....!!!”
seruku dengan sedikit gemetaran, dan seperti yang terjadi pada waktu waktu
sebelumnya, seluruh dunia perlahan menjadi monochrom hembusan angin yang tadi
sayu-sayu bertiup dengan lembutnya tak terasa lagi.
Aku
segera bergerak keluar kamar, aku mencoba untuk memeriksa kamar adikku,
tampaknya ia tidur dengan lelap, meski terlihat lebih mirip patung yang diam
tanpa gerakan, aku lihat senyum tersunging dipipinya. Sepertinya ia sedang
mimpi indah,
“ah...mungkin
inilah yang sering dilihat kakak ketika aku dan setyo tidur diwaktu dahulu”
gumamku lirih
Sekarang
aku hanya berharap agar battle royal tanpa henti ini akan segera berakhir tanpa
sempat setyo masuk kedalamnya, yah.... setidaknya sampai dua tahun kedepan ada
yang bisa menemukan cara untuk menghentikan dunia ini dari pada hanya saling
mengalahkan dan menanti mati setiap hari jum’atnya, semoga saja....
Kakiku
berjalan pelan di koridor jalan yang gelap penuh dengan warna hitam dan putih,
diujung sana tepat dialun-alun kota debbai terlihat beberapa orang sudah
berkumpul disana, salah satunya rian yang sedang asik ngobrol dengan seseorang
wanita disana yang mengenakan jubah hijau, yah dia orang yang mirip dengan
wanita yang berdiri diatas gedung pada malam itu ketika meneyelamatkanku.
“ahh.....
akhirnya kau datang juga yoga....” seru rian
“ini
perkenalkan, ketua ANN silvia hervina....” sambung rian,
Aku
mengerakkan tanganku bermaksud untuk menyalaminya, dan ia membuka tundung hijau
yang tadi menutupi kepalanya, rambut pendek berwarna kehijauan tersebut muncul
dari dalamnya, wajah manis berkulit putih langsat dengan mata yang sedikit
sipit, aku familier dengan orang ini.
“mbak
via???” seruku kebingungan, dia adalah teman kakak yang sering datang kerumah
diwaktu kakak masih kuliah dahulu, aku tak tahu apa hubungan mereka namun ia
sering terlihat bersama dengan kakak.
“yoga.....!!!
ternyata yang diceritakan rian itu kamu......” ujar silvia sama terkejutnya
juga.
“ah....apa
kalian saling mengenal???” tanya rian kebingungan
“kau
ini bagaimana, dia itu adiknya lukas, masa kau tak tahu meski satu kelas dengan
dia,...” balas silvia
“yah....yoga
orangnya tertutup sih, jadi baik saudara maupun keluarganya aku tak tahu,
heeeehhh”
“ehm,
maaf soal itu” jawabku pelan
“aku
turut berduka atas meninggalnya kakakmu....” ujar silvia pelan
Aku
hanya membalasnya dengan tersenyum, lalu aku mencoba menayakan seseorang yang
menyelamatkanku malam itu.
“ehm,
maaf mbak.... apa kau yang menolongku diwaktu malam kemarin??” tanyaku
hati-hati
“iya....itu
memang aku ga, aku diamanatkan kakakmu untuk selalu melindungimu ketika ia
sudah tidak ada” ujarnya lirih
“kakak....”
gumamku, dengan sekilas aku melihat raut wajah khawatirnya dahulu.
“semenjak
1 tahun yang lalu, kakakmu sudah sangat ketakutan akan hari kemarin, hari
dimana kau mulai masuk kedalam dunia ini, ia sangat tidak ingin kau ikut
terlibat, sehingga ia terus bekerja keras bersama dengan the 13 guardian,
sebuah organisasi kelompok yang ingin menghentikan dunia ini, sekelompok orang
wakil dari tiap distric yang memiliki kekuatan dan kecerdasan serta point yang
tinggi. Namun sayang sebelum ia berhasil, ia harus meninggal, dan sampai kini
kami juga tidak tahu bagaimana ia bisa meninggal dan keluar dari grup kami,
serta menurun drastisnya rank perorangan dari lukas sendiri, ia hanya berwasiat
sebelum matinya agar kami para newmoon untuk selalu menjagamu dari kekejaman dunia
ini” jelas silvia panjang lebar, disudut matanya ku melihat bulir-bulir air
mata yang akan segera tumpah.
Semua
orang disana tertunduk murung, mengenang sang pemimpin mereka, aku tak
menyangka kak menjadi pemimpin dari orang banyak didunia ini. Membuatku semakin
rindu untuk kembali duduk dan bercerita bersamanya, ingin sekali aku bercerita
tentang dunia ini kepadanya, tentu ia mungkin akan marah jika memang ia masih
hidup sekarang, karena ia tak ingin aku disini, namun jika aku bisa bertemu
dengannya ingin sekali aku bilang, bahwa aku akan berusaha bertahan didunia ini.
“hmm...baiklah,
kita mulai ritualnya.....” ujar silvia tiba-tiba
“ritual
apa??” tanyaku bingung
“ritual
untuk memasukkan kau kedalam ANN sehingga kau tak perlu khawatir lagi diburu
oleh para Newborn Hunter” potong rian
“apa
kau siap....?” tanya silvia
“ehm,
baiklah...” jawabku sedikit ragu-ragu
“sekarang
panggil callersmu....” ujarnya
“032619933002......call.....SRIKANDI”
pekiknya dari bawah kakinya muncul lingkaran merah dan keluar bayangan wanita
cantik berpakaian jawa dengan busur panah yang diselimuti emas, seluruh tempat
silau oleh cahayanya yang bersinar terang, dan perlahan cahaya itu hilang dan
meredup.
“cepat
yoga...kau juga....” celetuk rian
“ah...aku
tak tahu caranya....?” ujarku
“kemarinkan
kau bisa memanggil firdaus??” tanyanya kebingungan
“itu
refleks saja, aku hanya berkomat kamit tak jelas kemarin....” jawabku
kebingungan
“aduuhh.....”
ujar rian sembari menepuk keningnya, “sebut saja nomor yang muncul pada pesan
pertamamu, dan sebut nama callers...” tambahnya lagi.
“baiklah.....”ujarku
pelan, sembari menekan tombol dihandphone
“260919984047....call....FIRDAUS...”
ujarku, perlahan cahaya merah itu muncul dari bawah kakiku dan dengan perlahan
firdaus mulai keluar dengan kepakan sayap hitamnya, membuat angin terhembus
dengan kencang beberapa saat.
“baiklah
kita mulai...” ujar silvia pelan, lalu ia berkomat kamit tak jelas dan
tangannya sibuk menekan tombol dihandphonenya dengan cepat.
Perlahan
cahaya merah berpijar keras, dan dari dalam lingkaran dibawah kaki silvia
muncul lingkaran serupa dengan diameter yang lebih lebar dan berwarna kekuning
emasan, berputar berlawanan arah dengan lingkaran merah, lingkaran itu semkin
membesar dan mengenai lingkaran merahku. Keduanya bergesekan dengan keras dan
berputar semakin kencang cahaya yang berpijar saling beradu menyilaukan mata.
“ada
apa ketua...?” tanya rian yang disambut riuh kebingungan anggota ANN lainnya.
“eh...kenapa
ini?? Biasanya tidak seperti ini...” ujar silvia kebingungan
Aku
cemas, kalau-kalau ada sesuatu yang bakal menimpaku, sepertinya ini ada yang
tidak beres.
“dia
menolak.... callers ini menolak” ujar silvia tiba-tiba
Aku
perhatikan firdaus dengan google merah besarnya tetap tenang, hanya saja senyum
menyeringai mengerikan terlihat tersunging dibibinya. Dan akhirnya lingkaran kuning
milik silvia perlahan mengecil dan redup lalu menghilang diikuti hilangnya
lingkaran merah dan srikandi. Begitupun dengan firdaus juga menghilang dengan
perlahan-lahan dari belakangku.
“callers
ini aneh, ia menolak untuk bersatu dengan guild kami, ia seperti tak ingin
menjadi bagian dari apapun” ketus silvia pelan
“lantas
bagaimana ketua??” tanya rian kebingungan
“mau
bagaimana lagi, kau tetap sendiri sampai aku tahu jawabannya” ujar silvia
kepadaku
“yah..baiklah...”
ujarku pelan
“rian...aku
minta kau jaga yoga” ujar silvia ia sedikit kebingungan dengan kejadian
barusan, lalu ia pergi meninggalkan kami dan diikuti beberapa anggota ANN yang
lain.
“siapppp...ketua...”
jawabku
Perlahan
beberapa anggota ANN mulai pergi meninggalkan alun-alun kota, hanya tinggal aku
dan rian yang tersisa.
“bagaimana
rian?? Sebaiknya kemana kita sekarang??”
“kita
pulang saja, aku akan menemanimu sampai rumah....” ujar rian bersemangat, aku
sedikit aneh dengan tingkahnya tersebut, seolah-olah menjadi bodyguard
dadakanku,
“sebenarnya
ini tak perlu...” ujarku pelan
“haahaha,
ini wasiat ketua lukas, aku tak akan mungkin menyia- nyiakannya, kau tahu aku
begitu ngefans sama kakakmu itu, dia sosok yang luar biasa, pemimpin yang
bijak, taktis, cerdas dan kuat... jarang ada orang seperti itu dizaman ini”
ujarnya berceloteh panjang aku hanya menjawabnya dengan anggukan pelan dan
senyum yang dipaksakan.
Pikiranku
sejatinya masih terbayang tentang kakak, apa yang mungkin pernah ia perbuat
dahulu didunia ini, dan aku juga teringat dengan sesosok lelaki yang datang
memberiku sapu tangan dihari pemakan kakak, siapa dia sebenarnya, namun akut ak
berani bertanya kepada silvia tadi maupun dengan rian sekarang ini.
“sudah,
sampai sini saja, aku masuk sendiri saja...” ujarku kerian ketika kami sudah
sampai di gang tempat rumahku berada.
“tapi.....aku
harus menemanimu sampai rumah, bila perlu tidur bersamamu” ujarnya
“ahhh...kau
gila.....sudahlah...aku pulang dulu” ujarku sembari berlalu meninggalkannya
“tapi......”
ujar rian tertunduk lesu, aku sedikit aneh dengan sikapnya ini, ini memang
mirip sikap aslinya didunia nyata, tapi akan lebih keren sikapnya seperti ia
bertarung kemarin, sungguh sosok yang berbeda, apa mungkin itu ada pengaruh
dengan callersnya.
“owh...aku
lupa cara keluar dari dunia ini, apa bisa tanpa harus menunggu hingga waktunya
habis” gumamku, aku membalikkan badan, sayang rian sudah tak ada lagi ditempat
itu.
“yah
sudahlah...” gerutuku, aku berjalan menyelusuri gang sempit dirumahku, suasana
masih gelap dan mencekam, meski ada rasa takut itu tak memnghentikan langkahku
untuk terus berjalan kedepan.
Tiba-tiba
dengan samar-samar aku melihat ada seseorang diujung sana, tepat didepan pintu
rumahku, ia berdiri dengan tenangnya, perlahan aku melihat dengan seksama lagi,
meski rasa cemas dan takut berpadu direlung hatiku dan pikiran bermacam-macam
berkecamuk dikepalaku.
Namun
perlahan aku mulai mengenalinya. Itu lelaki yang datang di pemakaman kakakku
tempo hari, lengkap dengan baju hitam dan topi serta kacamatanya. Dan tiba-tiba
tanpaku sadari dia sudah berada di sampingku, entah sejak kapan.

“siapa
sebenarnya kau...?” tanyaku penasaran
“aku
teman akrab kakakmu, aku mengetahui segalanya tentang kematian kakakmu.....”
“maksudmu....?!!!”
tanyaku segera dengan kencang..
“aku
tahu siapa yang membuat kakakmu terbunuh......”
Tubuhku
tergunjang keras, rasa cemas, penasaran, marah dan sedih bercampur menjadi satu,
tanganku mengepal keras dan gigiku gemertak dengan keras.
“beri
tahu apa sebenarnya maksudmu.....!!!!!” ujarku dengan keras
Ia
hanya tersenyum kecil memperhatikanku dengan dinginnya.
“temui
aku kamis malam depan di pelabuhan debbai, akan kutunjukkan segala yang musti
kau tahu dari dunia ini....” ujarnya pelan lalu ia berbalik dan menghilang
dengan cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar