Tulisan Populer

Bahasa

English German Dutch Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 13 Februari 2013

THE CALLERS ( BAB 4 )




BAB 4 –BROTHER OF LEADER

Kilauan keemasan mentari diufuk barat menyilaukan mataku, sore ini aku hanya duduk terpaku diteras belakang rumah kami, mencoba mengingat-ingat lagi apa yang sebenarnya terjadi tadi siang, kuperhatikan handphoneku, tampak normal meski aku masih bisa melihat 1 pesan yang berisi list update rank penghuni dunia seconder.

Aku masih bertanya-tanya bagaimana aku bisa bergerak seperti yang terjadi tadi siang, bahkan aku bisa terbang untuk beberapa saat, sesuatu yang sangat jauh dari akal logikaku setidaknya sebelum kejadian tadi siang terjadi, dunia ini dengan dunia lain tersebut begitu berbeda, semua yang awalnya mustahil dalam logika bisa terjadi didunia tersebut, meskipun padahal dunia ini dan dunia itu bukanlah tempat yang berbeda, hanya saja rentang waktu yang berjalan lebih cepat membuat seperti kami bergerak didunia lain.

Selepas pertarungan hidup mati siang tadi aku masih khawatir telah membunuh 4 orang sekaligus meski akhirnya dijelaskan oleh rian bahwa mereka tidak mati begitu saja, hanya saja mereka akan sakit untuk beberapa hari didunia nyata sehingga tak mampu untuk masuk ke dunia seconder dalam beberapa waktu. Menurut cerita dari rian, didunia itu hanya orang dengan rank terbawah lah yang akan segera mati, meskipun matinya juga pada hari jum’at yang mereka sebut the judgement day. Sehingga yang diperlukan hanyalah tetap bertahan untuk tidak berada pada list terbawah setiap hari jum’atnya.

Newborn Hunter adalah organisasi guild dengan anggota yang cukup massive di debbai city, dengan jumlah anggota lebih dari 50 orang disetiap kotanya membuat mereka cukup kokoh berada di peringkat nomor 15 teratas dilist ranking tersebut.

Dalam sistem list rangking sendiri, sejak 1 setengah tahun yang lalu, semenjak munculnya kemungkinan untuk membuat guild, banyak orang berbondong-bondong bergabung untuk meningkatkan jumlah point mereka sehingga bisa beranjak dari posisi terbawah, menurut cerita rian, kita bisa bergabung dan keluar hanya sekali dalam suatu guild, dan persayaratan dari pembuatan guild adalah kita dalam 1 guild menjadi 1 nyawa, jadi jika guild tersebut berada pada tingkat terbawah maka satu guild akan musnah pada saat hari pengadilan tersebut, ada beberapa guild yang menyatukan callers mereka, seperti NH yang memilih sosok tengkorak dari pemimpin mereka untuk dijadikan callers bersama, sehingga otomatis kontrak dengan callers lama akan segera putus. 

Didebbai city sendiri NewMoon adalah guild terkuat dikota ini dengan list ranking nomor 4 sebelum mereka terpecah, terdiri dari ketuanya yang barusan saja mati yang dengan julukan red flash karena kecepatannya yang tak lain ternyata adalah kakaku sendiri, aku juga tak menyangka bahwa si red flash yang dimaksud apakah benar kakakku lukas atau ada lukas yang lain. Wakilnya bernama silvia si srikandi emas, lalu teman pertama lukas mendirikan newmoon bernama saverin si srigala bulan purnama, dan albert si cyborgh.

Kematian lukas sendiri membuat newmoon terpecah belah, para anggota tak percaya bahwa silvia yang ditunjuk lukas ketika akhir hayatnya untuk menjadi ketua baru newmoon sehingga guild ini terpecah belah, menjadi 3 guild, yang pertama ANN(alpha neo newmoon) guild yang dipimpin silvia dan tempat rian bergabung sekarang, merupakan loyalis yang tetap setia pada perintah terakhir sang ketua. Kedua GNN(Gamma neo newmoon) yang dipimpin oleh graham, menurut cerita rian graham sudah lama ingin mengambil alih ketua newmoon dari lukas bahkan dulu ia sempat menantang lukas untuk memperebutkan kursi ketua meski pada akhirnya graham kalah dalam duel tersebut dan tetap menjadi anggota newmoon, sekarang beberapa pemerontak terhadap lukas bersatu dibawah bender yang dipimpin oleh graham, terkahir adalah ONN(omega neo newmoon) yang dipimpin oleh saverin, disini hanya ada 4 orang yang bergabung, dan 5 tambah saverin. Meskipun sedikit namun mereka semua adalah jajaran elit anggota newmoon dahulu. 

Dan malam nanti rian akan membawaku untuk mengikuti pertemuan guild ANN dialun alun kota, kemungkinan besar dia akan segera memaksaku untuk bergabung dengan guild ini.
“kakak....makan malamnya sudah siap.....” teriak adikku setyo tiba-tiba dari belakang, membuyarkan lamunan panjangku.

“iyaa....” balasku singkat dengan segera bangkit dari tempat dudukku, aroma ikan panggang khas buatan ibu sudah menusuk-nusuk lubang hidungku membuat irama orkestra dari perutku semakin berdendang keras.

*****

Aku perhatiakan jam dinding dikamarku sudah menunjukkan pukul 00.59, jantungku berdegub keras, menanti detik-detik masuknya aku kedalam dunia itu lagi, aku perhatikan beberapa saat lagi aku akan memasuki dunia seconder, dengan sigap aku persiapkan handphone dan mengetik angka sesuai petunjuk dari rian beberapa siang tadi.

“dua..dua...delapan...delapan...delapan..lima..lima..dua....buka.....!!!” seruku dengan sedikit gemetaran, dan seperti yang terjadi pada waktu waktu sebelumnya, seluruh dunia perlahan menjadi monochrom hembusan angin yang tadi sayu-sayu bertiup dengan lembutnya tak terasa lagi.

Aku segera bergerak keluar kamar, aku mencoba untuk memeriksa kamar adikku, tampaknya ia tidur dengan lelap, meski terlihat lebih mirip patung yang diam tanpa gerakan, aku lihat senyum tersunging dipipinya. Sepertinya ia sedang mimpi indah,
“ah...mungkin inilah yang sering dilihat kakak ketika aku dan setyo tidur diwaktu dahulu” gumamku lirih



Sekarang aku hanya berharap agar battle royal tanpa henti ini akan segera berakhir tanpa sempat setyo masuk kedalamnya, yah.... setidaknya sampai dua tahun kedepan ada yang bisa menemukan cara untuk menghentikan dunia ini dari pada hanya saling mengalahkan dan menanti mati setiap hari jum’atnya, semoga saja....

Kakiku berjalan pelan di koridor jalan yang gelap penuh dengan warna hitam dan putih, diujung sana tepat dialun-alun kota debbai terlihat beberapa orang sudah berkumpul disana, salah satunya rian yang sedang asik ngobrol dengan seseorang wanita disana yang mengenakan jubah hijau, yah dia orang yang mirip dengan wanita yang berdiri diatas gedung pada malam itu ketika meneyelamatkanku.

“ahh..... akhirnya kau datang juga yoga....” seru rian

“ini perkenalkan, ketua ANN silvia hervina....” sambung rian,

Aku mengerakkan tanganku bermaksud untuk menyalaminya, dan ia membuka tundung hijau yang tadi menutupi kepalanya, rambut pendek berwarna kehijauan tersebut muncul dari dalamnya, wajah manis berkulit putih langsat dengan mata yang sedikit sipit, aku familier dengan orang ini.

“mbak via???” seruku kebingungan, dia adalah teman kakak yang sering datang kerumah diwaktu kakak masih kuliah dahulu, aku tak tahu apa hubungan mereka namun ia sering terlihat bersama dengan kakak.
“yoga.....!!! ternyata yang diceritakan rian itu kamu......” ujar silvia sama terkejutnya juga.
“ah....apa kalian saling mengenal???” tanya rian kebingungan
“kau ini bagaimana, dia itu adiknya lukas, masa kau tak tahu meski satu kelas dengan dia,...” balas silvia
“yah....yoga orangnya tertutup sih, jadi baik saudara maupun keluarganya aku tak tahu, heeeehhh”
“ehm, maaf soal itu” jawabku pelan
“aku turut berduka atas meninggalnya kakakmu....” ujar silvia pelan
Aku hanya membalasnya dengan tersenyum, lalu aku mencoba menayakan seseorang yang menyelamatkanku malam itu.
“ehm, maaf mbak.... apa kau yang menolongku diwaktu malam kemarin??” tanyaku hati-hati
“iya....itu memang aku ga, aku diamanatkan kakakmu untuk selalu melindungimu ketika ia sudah tidak ada” ujarnya lirih
“kakak....” gumamku, dengan sekilas aku melihat raut wajah khawatirnya dahulu.
“semenjak 1 tahun yang lalu, kakakmu sudah sangat ketakutan akan hari kemarin, hari dimana kau mulai masuk kedalam dunia ini, ia sangat tidak ingin kau ikut terlibat, sehingga ia terus bekerja keras bersama dengan the 13 guardian, sebuah organisasi kelompok yang ingin menghentikan dunia ini, sekelompok orang wakil dari tiap distric yang memiliki kekuatan dan kecerdasan serta point yang tinggi. Namun sayang sebelum ia berhasil, ia harus meninggal, dan sampai kini kami juga tidak tahu bagaimana ia bisa meninggal dan keluar dari grup kami, serta menurun drastisnya rank perorangan dari lukas sendiri, ia hanya berwasiat sebelum matinya agar kami para newmoon untuk selalu menjagamu dari kekejaman dunia ini” jelas silvia panjang lebar, disudut matanya ku melihat bulir-bulir air mata yang akan segera tumpah.
Semua orang disana tertunduk murung, mengenang sang pemimpin mereka, aku tak menyangka kak menjadi pemimpin dari orang banyak didunia ini. Membuatku semakin rindu untuk kembali duduk dan bercerita bersamanya, ingin sekali aku bercerita tentang dunia ini kepadanya, tentu ia mungkin akan marah jika memang ia masih hidup sekarang, karena ia tak ingin aku disini, namun jika aku bisa bertemu dengannya ingin sekali aku bilang, bahwa aku akan berusaha bertahan didunia ini.
“hmm...baiklah, kita mulai ritualnya.....” ujar silvia tiba-tiba
“ritual apa??” tanyaku bingung
“ritual untuk memasukkan kau kedalam ANN sehingga kau tak perlu khawatir lagi diburu oleh para Newborn Hunter” potong rian
“apa kau siap....?” tanya silvia
“ehm, baiklah...” jawabku sedikit ragu-ragu
“sekarang panggil callersmu....” ujarnya
“032619933002......call.....SRIKANDI” pekiknya dari bawah kakinya muncul lingkaran merah dan keluar bayangan wanita cantik berpakaian jawa dengan busur panah yang diselimuti emas, seluruh tempat silau oleh cahayanya yang bersinar terang, dan perlahan cahaya itu hilang dan meredup.
“cepat yoga...kau juga....” celetuk rian
“ah...aku tak tahu caranya....?” ujarku
“kemarinkan kau bisa memanggil firdaus??” tanyanya kebingungan
“itu refleks saja, aku hanya berkomat kamit tak jelas kemarin....” jawabku kebingungan
“aduuhh.....” ujar rian sembari menepuk keningnya, “sebut saja nomor yang muncul pada pesan pertamamu, dan sebut nama callers...” tambahnya lagi.
“baiklah.....”ujarku pelan, sembari menekan tombol dihandphone
“260919984047....call....FIRDAUS...” ujarku, perlahan cahaya merah itu muncul dari bawah kakiku dan dengan perlahan firdaus mulai keluar dengan kepakan sayap hitamnya, membuat angin terhembus dengan kencang beberapa saat.
“baiklah kita mulai...” ujar silvia pelan, lalu ia berkomat kamit tak jelas dan tangannya sibuk menekan tombol dihandphonenya dengan cepat.
Perlahan cahaya merah berpijar keras, dan dari dalam lingkaran dibawah kaki silvia muncul lingkaran serupa dengan diameter yang lebih lebar dan berwarna kekuning emasan, berputar berlawanan arah dengan lingkaran merah, lingkaran itu semkin membesar dan mengenai lingkaran merahku. Keduanya bergesekan dengan keras dan berputar semakin kencang cahaya yang berpijar saling beradu menyilaukan mata.
“ada apa ketua...?” tanya rian yang disambut riuh kebingungan anggota ANN lainnya.
“eh...kenapa ini?? Biasanya tidak seperti ini...” ujar silvia kebingungan
Aku cemas, kalau-kalau ada sesuatu yang bakal menimpaku, sepertinya ini ada yang tidak beres.
“dia menolak.... callers ini menolak” ujar silvia tiba-tiba
Aku perhatikan firdaus dengan google merah besarnya tetap tenang, hanya saja senyum menyeringai mengerikan terlihat tersunging dibibinya. Dan akhirnya lingkaran kuning milik silvia perlahan mengecil dan redup lalu menghilang diikuti hilangnya lingkaran merah dan srikandi. Begitupun dengan firdaus juga menghilang dengan perlahan-lahan dari belakangku.
“callers ini aneh, ia menolak untuk bersatu dengan guild kami, ia seperti tak ingin menjadi bagian dari apapun” ketus silvia pelan
“lantas bagaimana ketua??” tanya rian kebingungan
“mau bagaimana lagi, kau tetap sendiri sampai aku tahu jawabannya” ujar silvia kepadaku
“yah..baiklah...” ujarku pelan
“rian...aku minta kau jaga yoga” ujar silvia ia sedikit kebingungan dengan kejadian barusan, lalu ia pergi meninggalkan kami dan diikuti beberapa anggota ANN yang lain.
“siapppp...ketua...” jawabku
Perlahan beberapa anggota ANN mulai pergi meninggalkan alun-alun kota, hanya tinggal aku dan rian yang tersisa.
“bagaimana rian?? Sebaiknya kemana kita sekarang??”
“kita pulang saja, aku akan menemanimu sampai rumah....” ujar rian bersemangat, aku sedikit aneh dengan tingkahnya tersebut, seolah-olah menjadi bodyguard dadakanku,
“sebenarnya ini tak perlu...” ujarku pelan
“haahaha, ini wasiat ketua lukas, aku tak akan mungkin menyia- nyiakannya, kau tahu aku begitu ngefans sama kakakmu itu, dia sosok yang luar biasa, pemimpin yang bijak, taktis, cerdas dan kuat... jarang ada orang seperti itu dizaman ini” ujarnya berceloteh panjang aku hanya menjawabnya dengan anggukan pelan dan senyum yang dipaksakan.
Pikiranku sejatinya masih terbayang tentang kakak, apa yang mungkin pernah ia perbuat dahulu didunia ini, dan aku juga teringat dengan sesosok lelaki yang datang memberiku sapu tangan dihari pemakan kakak, siapa dia sebenarnya, namun akut ak berani bertanya kepada silvia tadi maupun dengan rian sekarang ini.
“sudah, sampai sini saja, aku masuk sendiri saja...” ujarku kerian ketika kami sudah sampai di gang tempat rumahku berada.
“tapi.....aku harus menemanimu sampai rumah, bila perlu tidur bersamamu” ujarnya
“ahhh...kau gila.....sudahlah...aku pulang dulu” ujarku sembari berlalu meninggalkannya
“tapi......” ujar rian tertunduk lesu, aku sedikit aneh dengan sikapnya ini, ini memang mirip sikap aslinya didunia nyata, tapi akan lebih keren sikapnya seperti ia bertarung kemarin, sungguh sosok yang berbeda, apa mungkin itu ada pengaruh dengan callersnya.
“owh...aku lupa cara keluar dari dunia ini, apa bisa tanpa harus menunggu hingga waktunya habis” gumamku, aku membalikkan badan, sayang rian sudah tak ada lagi ditempat itu.
“yah sudahlah...” gerutuku, aku berjalan menyelusuri gang sempit dirumahku, suasana masih gelap dan mencekam, meski ada rasa takut itu tak memnghentikan langkahku untuk terus berjalan kedepan.
Tiba-tiba dengan samar-samar aku melihat ada seseorang diujung sana, tepat didepan pintu rumahku, ia berdiri dengan tenangnya, perlahan aku melihat dengan seksama lagi, meski rasa cemas dan takut berpadu direlung hatiku dan pikiran bermacam-macam berkecamuk dikepalaku.
Namun perlahan aku mulai mengenalinya. Itu lelaki yang datang di pemakaman kakakku tempo hari, lengkap dengan baju hitam dan topi serta kacamatanya. Dan tiba-tiba tanpaku sadari dia sudah berada di sampingku, entah sejak kapan.
“salam kenal namaku saverin.....” ujarnya sembari melepaskan topi dan kacamatanya, wajah tampan dengan rambut keperakan terpampang disana.
“siapa sebenarnya kau...?” tanyaku penasaran

“aku teman akrab kakakmu, aku mengetahui segalanya tentang kematian kakakmu.....”
“maksudmu....?!!!” tanyaku segera dengan kencang..
“aku tahu siapa yang membuat kakakmu terbunuh......”
Tubuhku tergunjang keras, rasa cemas, penasaran, marah dan sedih bercampur menjadi satu, tanganku mengepal keras dan gigiku gemertak dengan keras.
“beri tahu apa sebenarnya maksudmu.....!!!!!” ujarku dengan keras
Ia hanya tersenyum kecil memperhatikanku dengan dinginnya.
“temui aku kamis malam depan di pelabuhan debbai, akan kutunjukkan segala yang musti kau tahu dari dunia ini....” ujarnya pelan lalu ia berbalik dan menghilang dengan cepat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar