~GREAT
THING THAT SHOULD I KNOWN~
Badanku masih lemas, beberapa hari ini aku
harus terbaring lemah diatas kasur empuk itu lagi, yah sebuah kasur yang
kutempati ketika pertama kali berada dikapal ini, luka yang ku terima beberapa hari
silam cukup dalam dan masih membekas ditanganku, perban putih fiana pun telah
berulang kali diganti, aku masih belum bisa merasakan tangan kiri ku tersebut.
Sesekali fiana masuk untuk sekedar memberikanku obat dan makanan, namun kini
berbeda, ia lebih sering ngobrol denganku meskipun sedikit, tanpa terasa kami
lebih dekat sekarang, tapi ia masih belum ingin menceritakan asal usul dan
siapa sebenarnya diri sedangkan aku sudah begitu terbuka dengannya, entah
mengapa??, aku juga heran, apakah masa lalunya begitu kelam??, atau begitu
menyedihkan??, masih menjadi misteri yang berulang kali hinggap dikepalaku.
“sig… bagaimana keadaanmu boy?? Sudah
mendingan??” tiba tiba craigh datang dengan sebuah benda ditangannya.
“lumayanlah, aku sudah bisa berdiri sedikit
sekarang, namun tanganku masih mati rasa..” balasku
“hmm, sepertinya lukamu cukup parah juga
ya…, owh iya ini aku menemukan sebuah alat baru lagi, dijamin mantap....!” seru
craigh dengan penuh semangat, ia menunjukkan sebuah benda mirip lengan yang
terbuat dari besi besi bekas tersebut.
“apa itu craigh?? Seperti tangan…??”
tanyaku penasaran
“hahaha, tepat ini memang tangan, tapi
tangan buatan, aku memberinya nama “ArtUnA”, atau kepanjangannya artificial
unique arms, sebuah tangan yang terintegrasi dengan saraf motorik lengan
manusia, dan kelebihannya??, tangan ini nanti bisa menembak, mengeluarkan
pedang dan lain sebagainya… bagaimana?? Ini sungguh sungguh luar biasa bukan??
HAHAHAHHA, aku layak menerima perdikat sebagi professor terhebat dibandingkan
para delfīni angkatan laut tersebut, yang mereka bilang para professor kenamaan,
“
“keren craigh… kau memang hebat” pujiku
“yahh tentulah… siapa lagi, hahaha, nah
disini kau akan mendapatkan kesempatan yang langkah untuk menjadi manusia
pertama yang mencobanya bagaimana??” ucar craigh sembari melirik tangan kiriku
yang dibalut perban..
“ahh… aku tak mau tanganku dimutilasi..gila
saja kau mau mengantikan tanganku dengan tangan robot itu” elakku, aku tentu
saja cemas dengan penawaran gila tersebut.
“eitss..eitsss jangan panic boy, aku
takakan memotong tanganmulah, ini seperti sarung tangan hanya saja sampai
kesiku, bagaimana???, kalau mau 2 atau 3 hari lagi aku akan coba pasang kekamu,
sekarang aku akan memfixkan beberapa kesalahannya, mau ya…” bujuk craigh dengan
muka ibanya yang tak ada manis manisnya itu..
“okelah.. tunggu tanganku sudah dilepas
dari perban ini dulu”
“yipeeee… sip aku suka kali dengan kau ini
boy, hahaha, oke aku tinggal dulu ya, owh iy tadi pesan kapten kalau kau sudah
mendingang dia tunggu di dek belakang, ada yang mau ia bicarakan” teriak craigh
kegirangan sembari berlari untuk membawa alat anehnya itu tersebut.
Hmm… ada perlu apa sebenarnya kapten ya??
Sebaiknya aku segera keatas saja, bisa bisa dia marah nanti…, aku berusaha
mengerakkan badan dan tegak, meski tangan kiriku belum bisa dirasakan, aku
masih bisa berjalan dengan baik,
“kapten…” ujarku pelan kepada seorang
lelaki yang sedang tegak sendirian diujung sana, burung beonya si arrow tetap
setia berada dipundaknya, meski kadang kadang ia sering nakal dan buang air
besar di baju merahnya kapten, jika sudah begitu kapten bisa marah besar dan
menyambar petir petir kecil kearah peliharaannya ini, meski si agger dengan
santainya bisa mengelak dengan lincah, namun yang sial justru aku dan fiana
yang sudah pasti kelimpungan membersihkan baju tersebut, karena kotoran burung
ini luar biasa bau d an susah lepas, tapi bedanya burung ini agak pendiam dan
jarang ngomong meski kelakuannya itu kadang bikin kesal.
“oyy.. kau sig.. bagaimana keadaanmu..”
Tanya kapten
“lumayan kapten, meski tangan kiriku masih
belum bisa digerakkan”
Aku berjalan mendekat kearahnya, dia
kembali menatap kearah laut lepas, berulang kali kencangnya angin laut tersebut
menghempaskan topi merahnya itu, yang langsung ditangkap lagi oleh si arrow.
“hmm, kau musti terlibat dalam hal ini ya…”
ujarnya pelan, suaranya memang agak berbeda hari ini, lebih syahdu saja
dibanding suara mengelegarnya setiap hari.
“tak apa kapten, aku baik baik saja..”
“yahh… syukurlah kalau kau tak keberatan..
kau taukan kami ini bajak laut, dan pasti suatu saat ada ada saja pertarungan
yang akan kami lakukan, baik itu dengan angkatan laut seperti kemaren atau
dengan bajak laut lainnya” jelasnya panjang lebar aku hanya menganguk pelan
menanggapi hal tersebut, namun terlintas dipikiranku tentang adikku yang
sekolah diangkatan laut sekarang dan mengapa ia bisa ada dikapal tersebut.
“ehmm, kapten maaf aku mau Tanya,
sebenarnya kemarin itu, apakah kau kenal dengan seseorang yang memanggil namamu
dengan keras itu??, tanyaku hati hati..
“hmm, ceritanya panjang sig, tapi akan aku
jelaskan, 20 tahun yang lalu, ketika kami masih berusia sekitar 28 tahunnan,
dikala itu angkatan laut memang sudah besar seperti sekarang, namun bukanlah
sebuah profesi yang terlalu dibutuhkan dikarenakan bajak laut belum terlalu
banyak seperti sekarang ini, dan batas territorial yang mengatur wilayah sebuah
Negara juga tak serumit sekarang. dan aku dan nick, lelaki yang kau sebut tadi
adalah anggotanya, kami berdua berada ditingkat ZIVS pada saat itu, semacam
kapten, kami membawahi masing masing 100 anggota yang disebut ANSOVS, sebutan
untuk pion angkatan laut yang kita lawan kemarin, kami berdua dan 8 orang
laiinya saat itu adalah anak buat dari seorang lelaki rian flamenggo, senior
kami yang pada saat itu lebih muda 3 tahun dari kami berdua, ia berada pada
pangkat ZIVS BARACUDA, pada waktu itu” cerita kapten barbossa dengan panjang
lebar ia menghela nafasnya panjang, dan dalam sekali keningnya mengkerut
seperti mengingat lagi dengan keras kejadian masa lampau itu, lalu ia
melanjutkan lagi ceritanya
“aku dan nick, nama panjangnya nicky
lionidas diserahkan tugas untuk memimpin sebuah kapal pada saat itu, kapal
kebanggaan kami semua, kapal gagah yang mampu melewati samudra apapun”
“jangan jangan itu kapal ini ya kapten??”
potongku, sembari mereka reka..
“yap, betul sekali.. silveromni, kapal
pertama kami berdua di angkatan laut estoria royal marine, namun pada suatu
ketika kami harus berpisah..” jelasnya lagi, namun kali ini ia terdiam cukup lama
“ada apa kapten?” tanyaku lagi dengan hati
hati,,
“5 tahun kami bersama dikapal tersebut,
persahabatan yang kami jalin dengan kuat sejak kecil, namun tiba tiba entah
mengapa dia dengan teganya memfitnahku, sehingga aku harus dijebloskan dalam
penjara dan divonis 20 tahun karena dituduh menghianati angkatan laut..”
ujarnya dengan pelan, tersirat kesedihan yang mendalam dari ceritanya tersebut.
“maaf kapten, aku tak bermaksud membuka
luka lamamu..”
“tak apa sig, aku juga sudah tak
memusingkan lagi masa lalu itu, aku akan lanjutkan ceritaku, setelah itu aku
menghabiskan waktu dipenjara, sedangkan kudengar nick semakin beranjak
kariernya, lalu almaido, nahkoda kapal kita, salah satu anakbuahku termuda saat
itu datang untuk……” belum selesai ia menceritakannya tiba tiba langit gelap…
“kaptenn….kesini sebentar…!!!” suara
panjang dari dalam ruang navigasi, selena memanggil kapten dengan keras,
seperti ada kejadian yang mendesak.
“nanti kita sambung lagi
ceritanya…sepertinya ada yang gawat, cepat kita kesana” ujar kapten sembari
mengajakku menuju ketempat selena berada.
Di ruang navigasi terlihat selena sedang
sibuk dengan beberapa alat ukurnya, ia juga membandingkan dengan sebuah layar
monitor kecil yang berada dsebelahnya, berulang kali ia mengutak atik peralatan
aneh tersebut, sepertinya ia tak menyadari akan kedatangan kami..
“ada apa selena…??” Tanya kapten segera
keperempuan tersebut
“ah, kapten kau sudah datang, ada yang aneh
dengan cuaca diluar…” ujar selena sembari menunjukkan kearah layar monitor dan
membandingkannya dengan yang berada di kertas file yang ia pegang,
“maksudmu awan gelap itu??”
“iya, kapten, seharusnya cuaca saat ini,
ketika melihat kearah arah angin itu mustahil awan hitam itu akan datang tiba
tiba.., apa mungkin ini…” ujar selena namun kata katanya menggantung tak yakin.
“apa maksudmu selena??.., apa sebenarnya
awan hitam itu??” tanyaku yang tak bisa menahan lagi rasa penasaran dibenakku.
“tidak mungkin…itu tidak mungkin
selena…tidak mungkin itu Rain..” ujar kapten tiba tiba, ia tak percaya dengan
hipotesis selena tersebut
“tak ada yang bisa lagi selain dia kapten…”
ujar selena meyakinkan
“sebenarnya ada apa??, siapa itu rain..??”
tanyaku lagi, aku gusar juga tak dihiraukan mereka, meski aku tak mungkin untuk
marah, namun suaraku lebihku keraskan lagi dari biasanya, sehingga mereka
berdua menoleh kepadaku..
“aku terlalu muda untuk mengetahui hal
ini….” Jawab selena dingin
“tak apa, jelaskan saja pada dia…” potong
kapten segera
“hemm, baiklah….rain cloverfield, ia adalah
salah satu dari nature control, sama seperti kapten…” jelas selena
“kau juga pasti tak tahu apa itu nature
control bukan…??” Tanya selena
“hmm, setauhku itu semacam kekuatan
beberapa orang yang mampu mengontrol energy alam, kami belajar itu ditingkat 2
waktu dahulu, hmm…ah…. Aku baru ingat, kalau tak salah, waktu perang kemarin
kapten menggunakan petir, apa mungkin itu juga nature control??” aku penasaran
“hmm.. lumayan juga analisismu, iya memang
didunia ini, ada beberapa orang terlatih yang mampu mengendalikan nature control
yang antara lain ada FIRE, WATER, WIND, EARTH, LIGHTNING sebagai pure nature,
lalu ada dua side nature yakni LUMINOS DAN VERSIVAL, serta beberapa yang
combine seperti LEAF, MUD, MAGMA, dan lain sebagainya,” jelas selena panjang
lebar
“hmm, apa mungkin kapten adalah nature
control LIGHTNING??” tanyaku penasaran lagi..beberapa mosaic pengetahuan yang
dahulu tak lengkap di sekolah segera tersesusun sedikit demi sedikit disini.
“benar, tapi kurang tepat, kapten memiliki
nature control combine dengan side luminous dari lightning, water dan wind…”
“aku menyebutnya flash light” ujar kapten
dengan bangga
“tapi, rain berbeda, ia adalah weather
control…” jelas selena lagi..
“apa lagi itu weather control???” tanyaku
penasaran
“ia bisa mengontrol cuaca, itu tingkatan
yang setingkat diatas dari level kapten sekarang, ia telah mengontrol seluruh
pure nature, dan dengan bebas mengcombinenya untuk mengontrol cuaca”
“ahh… aku dapat, itu mengapa kau berangapan
awan hitam yang mendadak muncul diluar adalah ulah lelaki tersebut..” potongku
segera, aku mengangkap obrolan ini juga akhirnya..
“bingo….tepat..aku jadi suka dengan
analisismu sig, tumben kau banyak bicara hari ini, hehe” goda selena kepadaku
“eitss… hati hati nanti dia jadi kegeeran
loh sel…, HEHEHEHE” ujar kapten barbossa ikut ikutan menggoda, aku hanya bisa
mengarut garutkan kepala, jarang jarang aku dipuji seperti ini, tumben sekali
mereka pikirku..
“aku hanya tertarik saja” ujarku pelan
Ketika kami sedang asik ngobrol dan tertawa
tiba tiba almaido datang keruangan..
“gawat kapten,… Weather Strom Pirates….!!”
Ujarnya tergesah gesah..
“sepertinya kalian benar,.. selena, sig…,
ini gawat…..” ujar kapten dengan tegas, kulihat tangannya menggengam keras..
“apa sebenarnya mau mu rain…….”
Aku melihat keluar ruangan awan yang tadi
mulai menggelap semakin gelap dan pekat, tiupan angin laut menjadi lebih deras,
sebuah kabut yang tiba tiba muncul, dengan perlahan seperti tabir membuka
sebuah benda yang ia sembunyikan, sedikit demi sedikit benda besar tersebut
keluar….
Layar yang terbentang besar dengan gambar
kompas besar diatasnya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar