Tulisan Populer

Bahasa

English German Dutch Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 28 Oktober 2012

Silent Pirates (Journal 3)



~GREAT THING THAT SHOULD I KNOWN~
Badanku masih lemas, beberapa hari ini aku harus terbaring lemah diatas kasur empuk itu lagi, yah sebuah kasur yang kutempati ketika pertama kali berada dikapal ini, luka yang ku terima beberapa hari silam cukup dalam dan masih membekas ditanganku, perban putih fiana pun telah berulang kali diganti, aku masih belum bisa merasakan tangan kiri ku tersebut. Sesekali fiana masuk untuk sekedar memberikanku obat dan makanan, namun kini berbeda, ia lebih sering ngobrol denganku meskipun sedikit, tanpa terasa kami lebih dekat sekarang, tapi ia masih belum ingin menceritakan asal usul dan siapa sebenarnya diri sedangkan aku sudah begitu terbuka dengannya, entah mengapa??, aku juga heran, apakah masa lalunya begitu kelam??, atau begitu menyedihkan??, masih menjadi misteri yang berulang kali hinggap dikepalaku.
“sig… bagaimana keadaanmu boy?? Sudah mendingan??” tiba tiba craigh datang dengan sebuah benda ditangannya.
“lumayanlah, aku sudah bisa berdiri sedikit sekarang, namun tanganku masih mati rasa..” balasku
“hmm, sepertinya lukamu cukup parah juga ya…, owh iya ini aku menemukan sebuah alat baru lagi, dijamin mantap....!” seru craigh dengan penuh semangat, ia menunjukkan sebuah benda mirip lengan yang terbuat dari besi besi bekas tersebut.
“apa itu craigh?? Seperti tangan…??” tanyaku penasaran
“hahaha, tepat ini memang tangan, tapi tangan buatan, aku memberinya nama “ArtUnA”, atau kepanjangannya artificial unique arms, sebuah tangan yang terintegrasi dengan saraf motorik lengan manusia, dan kelebihannya??, tangan ini nanti bisa menembak, mengeluarkan pedang dan lain sebagainya… bagaimana?? Ini sungguh sungguh luar biasa bukan?? HAHAHAHHA, aku layak menerima perdikat sebagi professor terhebat dibandingkan para delfīni angkatan laut tersebut, yang mereka bilang para professor kenamaan, “
“keren craigh… kau memang hebat” pujiku
“yahh tentulah… siapa lagi, hahaha, nah disini kau akan mendapatkan kesempatan yang langkah untuk menjadi manusia pertama yang mencobanya bagaimana??” ucar craigh sembari melirik tangan kiriku yang dibalut perban..
“ahh… aku tak mau tanganku dimutilasi..gila saja kau mau mengantikan tanganku dengan tangan robot itu” elakku, aku tentu saja cemas dengan penawaran gila tersebut.
“eitss..eitsss jangan panic boy, aku takakan memotong tanganmulah, ini seperti sarung tangan hanya saja sampai kesiku, bagaimana???, kalau mau 2 atau 3 hari lagi aku akan coba pasang kekamu, sekarang aku akan memfixkan beberapa kesalahannya, mau ya…” bujuk craigh dengan muka ibanya yang tak ada manis manisnya itu..
“okelah.. tunggu tanganku sudah dilepas dari perban ini dulu”
“yipeeee… sip aku suka kali dengan kau ini boy, hahaha, oke aku tinggal dulu ya, owh iy tadi pesan kapten kalau kau sudah mendingang dia tunggu di dek belakang, ada yang mau ia bicarakan” teriak craigh kegirangan sembari berlari untuk membawa alat anehnya itu tersebut.
Hmm… ada perlu apa sebenarnya kapten ya?? Sebaiknya aku segera keatas saja, bisa bisa dia marah nanti…, aku berusaha mengerakkan badan dan tegak, meski tangan kiriku belum bisa dirasakan, aku masih bisa berjalan dengan baik,
“kapten…” ujarku pelan kepada seorang lelaki yang sedang tegak sendirian diujung sana, burung beonya si arrow tetap setia berada dipundaknya, meski kadang kadang ia sering nakal dan buang air besar di baju merahnya kapten, jika sudah begitu kapten bisa marah besar dan menyambar petir petir kecil kearah peliharaannya ini, meski si agger dengan santainya bisa mengelak dengan lincah, namun yang sial justru aku dan fiana yang sudah pasti kelimpungan membersihkan baju tersebut, karena kotoran burung ini luar biasa bau d an susah lepas, tapi bedanya burung ini agak pendiam dan jarang ngomong meski kelakuannya itu kadang bikin kesal.
“oyy.. kau sig.. bagaimana keadaanmu..” Tanya kapten
“lumayan kapten, meski tangan kiriku masih belum bisa digerakkan”
Aku berjalan mendekat kearahnya, dia kembali menatap kearah laut lepas, berulang kali kencangnya angin laut tersebut menghempaskan topi merahnya itu, yang langsung ditangkap lagi oleh si arrow.
“hmm, kau musti terlibat dalam hal ini ya…” ujarnya pelan, suaranya memang agak berbeda hari ini, lebih syahdu saja dibanding suara mengelegarnya setiap hari.
“tak apa kapten, aku baik baik saja..”
“yahh… syukurlah kalau kau tak keberatan.. kau taukan kami ini bajak laut, dan pasti suatu saat ada ada saja pertarungan yang akan kami lakukan, baik itu dengan angkatan laut seperti kemaren atau dengan bajak laut lainnya” jelasnya panjang lebar aku hanya menganguk pelan menanggapi hal tersebut, namun terlintas dipikiranku tentang adikku yang sekolah diangkatan laut sekarang dan mengapa ia bisa ada dikapal tersebut.
“ehmm, kapten maaf aku mau Tanya, sebenarnya kemarin itu, apakah kau kenal dengan seseorang yang memanggil namamu dengan keras itu??, tanyaku hati hati..
“hmm, ceritanya panjang sig, tapi akan aku jelaskan, 20 tahun yang lalu, ketika kami masih berusia sekitar 28 tahunnan, dikala itu angkatan laut memang sudah besar seperti sekarang, namun bukanlah sebuah profesi yang terlalu dibutuhkan dikarenakan bajak laut belum terlalu banyak seperti sekarang ini, dan batas territorial yang mengatur wilayah sebuah Negara juga tak serumit sekarang. dan aku dan nick, lelaki yang kau sebut tadi adalah anggotanya, kami berdua berada ditingkat ZIVS pada saat itu, semacam kapten, kami membawahi masing masing 100 anggota yang disebut ANSOVS, sebutan untuk pion angkatan laut yang kita lawan kemarin, kami berdua dan 8 orang laiinya saat itu adalah anak buat dari seorang lelaki rian flamenggo, senior kami yang pada saat itu lebih muda 3 tahun dari kami berdua, ia berada pada pangkat ZIVS BARACUDA, pada waktu itu” cerita kapten barbossa dengan panjang lebar ia menghela nafasnya panjang, dan dalam sekali keningnya mengkerut seperti mengingat lagi dengan keras kejadian masa lampau itu, lalu ia melanjutkan lagi ceritanya
“aku dan nick, nama panjangnya nicky lionidas diserahkan tugas untuk memimpin sebuah kapal pada saat itu, kapal kebanggaan kami semua, kapal gagah yang mampu melewati samudra apapun”
“jangan jangan itu kapal ini ya kapten??” potongku, sembari mereka reka..
“yap, betul sekali.. silveromni, kapal pertama kami berdua di angkatan laut estoria royal marine, namun pada suatu ketika kami harus berpisah..” jelasnya lagi, namun kali ini ia terdiam cukup lama
“ada apa kapten?” tanyaku lagi dengan hati hati,,
“5 tahun kami bersama dikapal tersebut, persahabatan yang kami jalin dengan kuat sejak kecil, namun tiba tiba entah mengapa dia dengan teganya memfitnahku, sehingga aku harus dijebloskan dalam penjara dan divonis 20 tahun karena dituduh menghianati angkatan laut..” ujarnya dengan pelan, tersirat kesedihan yang mendalam dari ceritanya tersebut.
“maaf kapten, aku tak bermaksud membuka luka lamamu..”
“tak apa sig, aku juga sudah tak memusingkan lagi masa lalu itu, aku akan lanjutkan ceritaku, setelah itu aku menghabiskan waktu dipenjara, sedangkan kudengar nick semakin beranjak kariernya, lalu almaido, nahkoda kapal kita, salah satu anakbuahku termuda saat itu datang untuk……” belum selesai ia menceritakannya tiba tiba langit gelap…
“kaptenn….kesini sebentar…!!!” suara panjang dari dalam ruang navigasi, selena memanggil kapten dengan keras, seperti ada kejadian yang mendesak.
“nanti kita sambung lagi ceritanya…sepertinya ada yang gawat, cepat kita kesana” ujar kapten sembari mengajakku menuju ketempat selena berada.
Di ruang navigasi terlihat selena sedang sibuk dengan beberapa alat ukurnya, ia juga membandingkan dengan sebuah layar monitor kecil yang berada dsebelahnya, berulang kali ia mengutak atik peralatan aneh tersebut, sepertinya ia tak menyadari akan kedatangan kami..
“ada apa selena…??” Tanya kapten segera keperempuan tersebut
“ah, kapten kau sudah datang, ada yang aneh dengan cuaca diluar…” ujar selena sembari menunjukkan kearah layar monitor dan membandingkannya dengan yang berada di kertas file yang ia pegang,
“maksudmu awan gelap itu??”
“iya, kapten, seharusnya cuaca saat ini, ketika melihat kearah arah angin itu mustahil awan hitam itu akan datang tiba tiba.., apa mungkin ini…” ujar selena namun kata katanya menggantung tak yakin.
“apa maksudmu selena??.., apa sebenarnya awan hitam itu??” tanyaku yang tak bisa menahan lagi rasa penasaran dibenakku.
“tidak mungkin…itu tidak mungkin selena…tidak mungkin itu Rain..” ujar kapten tiba tiba, ia tak percaya dengan hipotesis selena tersebut
“tak ada yang bisa lagi selain dia kapten…” ujar selena meyakinkan
“sebenarnya ada apa??, siapa itu rain..??” tanyaku lagi, aku gusar juga tak dihiraukan mereka, meski aku tak mungkin untuk marah, namun suaraku lebihku keraskan lagi dari biasanya, sehingga mereka berdua menoleh kepadaku..
“aku terlalu muda untuk mengetahui hal ini….” Jawab selena dingin
“tak apa, jelaskan saja pada dia…” potong kapten segera
“hemm, baiklah….rain cloverfield, ia adalah salah satu dari nature control, sama seperti kapten…” jelas selena
“kau juga pasti tak tahu apa itu nature control bukan…??” Tanya selena
“hmm, setauhku itu semacam kekuatan beberapa orang yang mampu mengontrol energy alam, kami belajar itu ditingkat 2 waktu dahulu, hmm…ah…. Aku baru ingat, kalau tak salah, waktu perang kemarin kapten menggunakan petir, apa mungkin itu juga nature control??” aku penasaran
“hmm.. lumayan juga analisismu, iya memang didunia ini, ada beberapa orang terlatih yang mampu mengendalikan nature control yang antara lain ada FIRE, WATER, WIND, EARTH, LIGHTNING sebagai pure nature, lalu ada dua side nature yakni LUMINOS DAN VERSIVAL, serta beberapa yang combine seperti LEAF, MUD, MAGMA, dan lain sebagainya,” jelas selena panjang lebar
“hmm, apa mungkin kapten adalah nature control LIGHTNING??” tanyaku penasaran lagi..beberapa mosaic pengetahuan yang dahulu tak lengkap di sekolah segera tersesusun sedikit demi sedikit disini.
“benar, tapi kurang tepat, kapten memiliki nature control combine dengan side luminous dari lightning, water dan wind…”
“aku menyebutnya flash light” ujar kapten dengan bangga
“tapi, rain berbeda, ia adalah weather control…” jelas selena lagi..
“apa lagi itu weather control???” tanyaku penasaran
“ia bisa mengontrol cuaca, itu tingkatan yang setingkat diatas dari level kapten sekarang, ia telah mengontrol seluruh pure nature, dan dengan bebas mengcombinenya untuk mengontrol cuaca”
“ahh… aku dapat, itu mengapa kau berangapan awan hitam yang mendadak muncul diluar adalah ulah lelaki tersebut..” potongku segera, aku mengangkap obrolan ini juga akhirnya..
“bingo….tepat..aku jadi suka dengan analisismu sig, tumben kau banyak bicara hari ini, hehe” goda selena kepadaku
“eitss… hati hati nanti dia jadi kegeeran loh sel…, HEHEHEHE” ujar kapten barbossa ikut ikutan menggoda, aku hanya bisa mengarut garutkan kepala, jarang jarang aku dipuji seperti ini, tumben sekali mereka pikirku..
“aku hanya tertarik saja” ujarku pelan
Ketika kami sedang asik ngobrol dan tertawa tiba tiba almaido datang keruangan..
“gawat kapten,… Weather Strom Pirates….!!” Ujarnya tergesah gesah..
“sepertinya kalian benar,.. selena, sig…, ini gawat…..” ujar kapten dengan tegas, kulihat tangannya menggengam keras..
“apa sebenarnya mau mu rain…….”
Aku melihat keluar ruangan awan yang tadi mulai menggelap semakin gelap dan pekat, tiupan angin laut menjadi lebih deras, sebuah kabut yang tiba tiba muncul, dengan perlahan seperti tabir membuka sebuah benda yang ia sembunyikan, sedikit demi sedikit benda besar tersebut keluar….
Layar yang terbentang besar dengan gambar kompas besar diatasnya….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar